Kamis 16 Nov 2017 15:25 WIB

TGB Ungkap Alasan NTB Gelorakan Segmen Wisata Halal

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Lombok, NTB (Ilustrasi)
Foto: Republika/M Nursyamsyi
Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Lombok, NTB (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pengembangan segmen wisata halal Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara lain. "Kita kalah dari Malaysia dan Thailand yang ternyata lebih dahulu dalam pengembangan wisata halal," ujar pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) di Aula Auditorium Abubakar, Universitas Mataram, Kamis, (16/11).

Hal ini cukup ironis mengingat Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Alasan ini yang mendasari NTB mendeklarasikan diri sebagai provinsi pertama di Indonesia yang mengembangkan konsep wisata halal.

TGB menjelaskan, ruh dari wisata halal adalah nilai-nilai Islami seperti sertifikasi halal tempat-tempat kuliner yang ada, tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di hotel maupun destinasi wisata, seperti Alquran, tempat bersuci, arah kiblat, dan sajadah. Bagi TGB, manfaat segmen wisata halal tidak hanya dirasakan umat Islam, melainkan juga nonmuslim, lantaran adanya jaminan keamanan dari segi kuliner yang disantap.

"Itulah sebabnya manfaat dari konsep wisata moslem friendly dapat dirasakan oleh semua golongan yang ada di NTB," ujar TGB.

Dikatakan TGB, pemerintah pusat maupun daerah harus memastikan kebijakan yang diterapkan tidak hanya untuk satu kelompok saja, tapi harus menjadi kebijakan publik yang membawa manfaat bagi semua golongan. "Saya persilakan agama-agama yang lain juga membuat terobosan sesuai dengan keyakinan masing-masing asalkan kemanfaatnnya dirasakan oleh semua masyarakat yang ada di NTB," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement