Kamis 16 Nov 2017 00:47 WIB

Pendidikan Berantas Keterbelakangan Muslim India

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Muslim India
Foto: Reuters
Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Pendidikan menjadi hak dan kebutuhan masyarakat di seluruh dunia. Pun hal itu juga berlaku bagi pemerintah negara bagian di India untuk memenuhi kebutuhan pendidikan 12 persen umat Islam di negaranya.

"Tanpa memberikan 12 persen reservasi kepada umat Islam, keterbelakangan mereka tidak dapat diberantas," kata editor berita Harian Siasat Urdu, Amer Ali Khan dilansir dari The Siasat Daily, Rabu (15/11).

Ia menilai pembentukan Sekolah Resmi Minoritas oleh Ketua Menteri negara bagian India Telangana, Kalvakuntla Chandrashekar Rao (KCR) merupakan inisiatif baik. Ia meyakini pembentukan sekolah itu mampu memberantas keterbelakangan pendidikan umat Islam di negara tersebut.

"Berdirinya Sekolah Resmi Minoritas, keterbelakangan pendidikan umat Islam dapat dihapus," ujar Khan.

Kendati demikian, ia juga beranggapan kemajuan ekonomi menjadi kebutuhan untuk memberantas kemiskinan yang menimpa 12 persen jumlah Muslim dari total penduduk India. Ia meyakini apabila Muslim keluar dari keterbelakangan ekonomi, maka menguntungkan seluruh masyarakat India.

Khan menyarankan Muslim memainkan peran konstruktif dalam pembangunan. Ia mengingatkan, saat ini semua fasilitas diberikan kepada para pelajar. "Adalah tugas mereka (pelajar) mengambil manfaat dari mereka (pemerintah) untuk mendapatkan kemenangan kepada Negara Bagian dan negara," tutur Khan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement