Rabu 15 Nov 2017 21:30 WIB

Masjid Sultan Singapura Dibangun Pedagang Muslim Jawa

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sultan Singapura
Foto: Wikipedia
Masjid Sultan Singapura

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebelum berdiri megah seperti sekarang ini, masjid yang mampu menampung 5.000 jamah ini memiliki arsitektur Jawa dengan bentuk atap limas bersusun tiga. Faktor inilah yang membuat masjid yang struktur awalnya dibangun oleh masyarakat pedagang Muslim Jawa pada 1826 ini memiliki ikatan sejarah kuat dengan Indonesia.

Meski telah direnovasi dan menjadi destinasi wisata unik Singapura, namanama klasik di sekitar masjid masih dipertahankan, seperti Jalan Kandahar, Baghdad, Arab, dan Bussorah Street, yang diabadikan sebagai bagian sejarah Singapura. Kendati diapit oleh bangunan raksasa dan modern, seperti Parkview Square, Golden Landmark Hotel, Raffles Hospital, Bugis Junction, dan Hotel Inter-Continental, masjid ini tetap mampu mempertahankan auranya sebagai salah satu pusat Islam.

Masjid Sultan Singpaura mendapatkan pengakuan pemerintah Republik Singapura pada 14 Maret 1975 sebagai aset nasional. Status dan pengelolaannya dipegang oleh MUIS.

Kegiatan Masjid Sultan Singapura memiliki beragam kegiatan. Ada yang rutin. Ada juga ke giatan-kegiatan tertentu sesuai dengan mo men. Masjid ini menyelenggarakan kegiat an harian. Tidak sekadar shalat lima wak tu, tetapi juga kajian harian serta menerima kunjungan dari pihak mana pun, termasuk kunjungan wisata.

Pengurus masjid menyediakan pemandu wisata gratis untuk para wisatawan yang berkunjung ke masjid ini. Hal tersebut se bagai bagian dari usaha pengurus untuk memberikan pemahaman kepada para pengunjung tentang sejarah masjid serta tentang Islam.

Banyaknya pengunjung dari berbagai bangsa, termasuk dari Jepang, pengurus masjid sudah mendapatkan tenaga sukarela untuk menjadi pemandu di masjid ini.Termasuk Muslimah Jepang yang menikah dengan Muslim Singapura dan bersedia membantu masjid untuk menjadi pemandu bagi turis Jepang di masjid ini.

Ada pengajian khusus untuk pekerja Indonesia di Singapura yang diselengga rakan oleh takmir masjid ini. Pengajian tersebut diselenggarakan setiap Ahad pekan kedua dan keempat setiap bulannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement