Rabu 15 Nov 2017 16:00 WIB

Kekhasan Pesantren Daya Tarik Pendidikan Islam

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
 Dirjen pendidikan Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin (paling kanan) melakukan konferensi pers terkait kegiatan Pameran Pendidikan Islam Internasional di Gedung Kemenag, Rabu (15/11). Pameran ini akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten pada 21-24 November 2017.
Foto: Republika/Muhyiddin
Dirjen pendidikan Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin (paling kanan) melakukan konferensi pers terkait kegiatan Pameran Pendidikan Islam Internasional di Gedung Kemenag, Rabu (15/11). Pameran ini akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten pada 21-24 November 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar kegiatan Pameran Pendidikan Islam Internasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten pada 21-24 November 2017. Dalam pameran ini, keunggulan dan kekhasan pesantren akan dipamerkan.

"Jadi pesantren ini kan punya kekhasan, punya karakter yang berbeda. Ada pesantren kita yang kuat dalam bidang bidang tertentu," ungkap Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin saat konferensi pers di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).

Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menuturkan, pesantren di Indonesia memiliki keunggulan yang bervariasi, seperti kuat dalam kajian kitab ushul fikih, bidang Bahasa Arab, kuat dalam bidang Tasawuf, dan juga ada pesantren yang unggul dalam bidang tafsir. Karena itu, menurut dia, saat ini Indonesia mempunyai pesantren Ma'had Ali.

 

"Sehingga kita punya Ma'had Ali di beberapa tempat, sekarang ada 23 yang masing-masing punya kekhasan itu," ucapnya.

 

Selain itu, ada juga pesantren yang mempunyai pengembangkan di bidang life skill, sehingga para santri tidak hanya mampu membaca kitab kuning saja, tapi juga mampu mengembangkan usaha-usaha untuk mensejahterakan masyarakat.

 

"Nah itu kita juga berikan kesempatan di situ. Di situ kita beri ruang life skill jenis apa yang dikembangkan di pesantren itu, dan apa kontribusinya terhadap masyarakat dalam meningkatakan kesejahteraan masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa," katanya.

 

Kamaruddin berharap dengan adanya pesantren yang sangat bervariasi itu bisa membuat dunia Internasinasional semakin tertarik untuk mengembangkan pendidikan di negaranya masing-masing.

 

"Jadi variasi pesantren sangat luar biasa. Kita ingin tunjukkan kepada mereka, kepada dunia. Mudah-mudahan menjadi lembaga yang dikethaui secara Internasional. Kemudian bisa dikunjungi, bisa dijadikan tujuan belajar anak-anak Islam dari seluruh dunia," jelasnya.

 

Sementara, Ketua Pelaksana IIEE, Mizan mengatakan, setidaknya ada 90 kedutaan besar negara yang akan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan Islam terbesar yang disekenggaran untuk pertama kalinya ini. Selain itu, ada 18 perguruan tinggi Internasional yang juga akan dipamerkan.

 

"Ini berpartisipasi dalam pameran, mereka punya boot. Untuk pembukaan ada 90 Dubes yang kita undang untuk acara tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement