Selasa 14 Nov 2017 23:37 WIB

Masjid Qol Sharif Perpaduan Gaya Renaisans dan Ottoman

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Qolsharif
Masjid Qolsharif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arrsitektur Masjid Qol Sharif meru pakan paduan antara dua kiblat karya seni di barat dan timur yang terepresentasikan dalam konsep arsitektur Renaisans dan Ottoman.

Gaya Ottoman terlihat pada bagian eksteriornya yang diwakili oleh delapan menara setinggi sekitar 54 meter. Menaramenara ini merupakan simbol dari delapan provinsi yang ada di bawah naungan Republik Tatarastan. Menara-menara Qol Sharif sama persis dengan manara yang dimiliki mas jid biru di Istanbul, Turki, runcing pada bagian ujungnya dan dilengkapi dengan relif cincin serta kombinasi lubanglubang berbentuk segi empat.

 

Selain itu, gaya Ottoman juga diwakili oleh dominasi corak kubah. Kubah utama berbentuk lebih sempurna ukurannya lebih kecil daripada bangunan utama. Sementara, kubah kedua bentuknya tidak sempurna karena difungsikan sebagai penutup badan bangunan. Desain Renaisans memang tidak terlalu tampak pada bagian eksterior Masjid Qol Sharif.

Konsep tersebut tampak sebatas melengkapi keindahan masjid seperti terlihat pada leng kungan bagian depan mas jid. Masjid terdiri atas dua lantai. Lantai atas merupakan ruang shalat, sementara lan tai bawah digunakan bagi keperluan pendidikan, museum, perpustakaan, ruang iman, dan ruang administrasi masjid.

Bila berada di lantai utama atau ruang shalat, corak Renaisans kembali terlihat. Ini seperti yang menonjol pada ukiranukiran di bagian dinding masjid. Lengkap dengan topangan garis lengkung silang. Paduan warna putih, biru, dan kuning juga merupakan salah satu gaya Renaisans yang telihat lebih mewah tampilannya.

Bahan-bahan yang diguna kan untuk memperindah ba gian dalam masjid kaya dengan bahan-bahan unggulan, seperti granit, marmer ural, kristal chandelier dari Ceko yang digunakan untuk bahan plesteran, dan mosaik. Lantai daar dihiasi karpet dari Iran dan Arab Saudi. Pada bagian halaman,

terdapat dua ruang paviliun besar dan kolam berornamen Timur Tengah yang mem pertahan kan beberapa elemen arsiktektur pada sisa bangunan lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement