Senin 13 Nov 2017 22:04 WIB

Dengan Ikrar, Dai Jawab Tantangan Dakwah di Era Global

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan pembukaan kegiatan Halaqah Nasional Komisi Dakwah MUI di Jakarta Pusat, Senin (13/11). Halaqah ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari dua orang perwakilan Komisi Dakwah MUI Provinsi dan juga perwakilan dari Ormas Islam.

Salah satu peserta dari MUI Jawa Timur, Nur Fauzi berharap kegiatan halaqah ini bisa menjawab tantangan dakwah di era global. Tahun lalu, Fauzi juga pernah mengikuti halaqah dakwah nasional. Saat itu, kata dia, MUI menghasilkan rumusan pedoman dakwah nasional.

"Yang sekarang, kita ada semacam ikrar untuk menjawab tantangan dakwah di era global, di mana sekiranya MUI pusat jngin menciptakan suasana dakwah tanpa merusak ukhuwah," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (13/11).

Sekretaris Komisi Dakwah MUI Jatim ini mengatakan, setelah berikrar dalam acara ini, para dai di Indonesia diharapkan tidak saling menyalahkan antara dai satu dan dai yang lainnya.

"Jadi kita berdakwah tanpa harus menyalahkan lainnya. Namun demikian ada hal-hal prinsip yang sebenarnya kita tidak bis ditolelir. Jadi keinginan besar itu berdakwah tanpa merusak ukhuwah," ucapnya.

Ia menambahkan, Halaqah Dakwah Nasional ini juga sangat strategis sekali jika melihat tantangan yang sangat kompleks saat ini. Aapalagi, menurut dia, akhir-akhir banyak bermunculan dari yang cenderung tidak menyejukkan umat, yang akhirnya dapat memecah umat Islam.

"Acara ini untuk menciptakan keislamanan yang kuat dan kebangsaannya juga kuat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement