Senin 13 Nov 2017 14:51 WIB

Mushaf Alquran Masjid Memprihatinkan, tak Sepenuhnya Benar

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin
Foto: Kemenag
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyebut bahwa kondisi mushaf Alquran di sejumlah masjid di daerah memperihatinkan. Namun, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Muhammadiyah Amin mengatakan, bahwa pernyataan DPR tersebut tidak sepenuhnya benar karena dalam beberapa tahun terakhir ini Kemenag telah melakukan pengadaan Alquran.

"Tak sepenuhnya benar, karena pada 2015 kita membagikan Alquran cukup banyak kemudian 2014 juga banyak. Jadi kalau mungkin bisa disebutkan di mana saja kondisi Alquran memperihatinkan itu, kan tidak bisa menyeluruh," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (13/11).

Ia menuturkan, pada  2015 Kemenag telah mengadakan Alquran sebanyak 1.500.000 eksemplar. Jumlah itu terdiri dari 700 ribu Mushaf Alquran, 500 ribu Juz Amma, serta 300 ribu Alquran dan Terjemahnya. "Tahun 2015 itu kan lebih satu juta kita mengadakan Alquran. Demikian pula 2012, 2013 kita juga ada. Memang tahun 2016 memang kurang, kemudian 2017 juga kurang," ucapnya.

Menurut dia, kondisi Alquran kemungkinan tidak bisa bertahan jika telah digunakan selama lebih dari lima tahun. Namun, kata dia, jika masih dalam tempo waktu dua tahun mushaf Alquran masih sangat memungkinkan untuk digunakan karena masih bagus.

Pada tahun 2016, Kemenag memang hanya mencetak sebanyak 35 ribu mushaf Alquran. Tahun 2017, Kemenag kembali meluncurkan 120 Ribu Alquran standar Indonesia di Gedung Unit Pencetak Al-Quran (UPQ) Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (24/10) lalu.

"Sekarang, tahun ini kita sudah mulai hari ini kita sudah membagi Alquran lagi. Jadi intinya bahwa yang disampaikan oleh teman DPR bahwa Alquran itu memperihatinkan mungkin tidak semuanya," ujar Muhammadiyah.

Sebelumnya, Antara memberitakan bahwa Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) asal daerah pemilihan (dapil) XI Madura Achmad Baidowi menyatakan, kondisi mushaf Alquran di sejumlah masjid di Indonesia sangat memperihatinkan, sehingga perlu ada gerakan perbaikan untuk memperbaiki kondisi itu.

"Ini kami temukan setelah kami melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Indonesia," katanya, saat menghadiri acara penyerahan bantuan mushaf Alquran di Pondok Pesantren Al Madani di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Ahad (12/11) kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement