Jumat 10 Nov 2017 16:00 WIB
Hari Pahlawan

Kiai Ma'ruf: Pengabdian, Makna Pahlawan Saat ini

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
KH Maruf Amin (kanan).
Foto: Republika/ Wihdan
KH Maruf Amin (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa Indonesia tengah memperingati Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada tanggal 10 November. Jika pahlawan di masa lalu ditandai bagi para tentara dan milisi Indonesia yang berjuang dalam meraih kemerdekaan, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma'ruf Amin, mengungkapkan makna pahlawan bagi masa kini.

Ia mengatakan, pahlawan di masa kini adalah orang yang berjasa dalam mempertahankan atau membangun kemajuan bangsa. Saat ini, menurutnya, negara membutuhkan kontribusi dari berbagai aspek. Termasuk pembangunan ekonomi, moralitas, keamanan, ketersediaan pangan, dan aspek lainnya.
 
Ia mengatakan, semua orang pada dasarnya berjasa terhadap bangsa ini. Namun, ada sosok yang dinilai lebih berjasa dalam bidang tertentu. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk berkontribusi secara optimal bagi perkembangan bangsa.
 
"Sekarang kita harus bisa berkontribusi secara optimal dalam semua bidang. Sehingga dia bisa menjadi seorang pahlawan dalam bidang-bidang tertentu," kata Kiai Ma'ruf, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (10/11).
 
Dilihat dari kacamata Islam, Kiai Ma'ruf mengatakan pahlawan adalah orang yang berjasa dibidang agama. Yang mana, mereka yang memperjuangkan agama dan berjihad. Namun, menurutnya, jihad yang dimaksud adalah jihad dalam konteks yang benar.
 
Ia mengatakan, konsep jihad saat ini bukanlah dalam bentuk perang. Karena, negara tidak dalam kondisi darurat atau perang. Melainkan, menurutnya, jihad dalam makna upaya perbaikan di berbagai bidang. Baik di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan umat, dan lain sebagainya.
 
"Makna pahlawan sesuai dengan masanya saat ini, yaitu dalam bentuk pengabdian," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement