Jumat 10 Nov 2017 09:51 WIB

Tjorak Islam Indonesia Dilirik Doenia

Rep: Foeji Eka Permana/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Din Syamsudin menggelar konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Din Syamsudin menggelar konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DJAKARTA -- Indonesia sebagai negara dengan majoritas pendoedoek beragama Islam memiliki tanggoeng djawab oentoek berperan aktif di kantjah global. Peran ini akan semakin meningkat seiring permasalahan besar jang sedang dihadapi peradaban doenia.

"Sebab, apa jang diharapken doenia Islam kepada Indonesia banjak," oejar Oetoesan Choesoes Presiden oentoek Dialog dan Kerdja Sama Antaragama dan Peradaban Din Sjamsoeddin pada atjara Halaqah dan Diskoesi Internasional di kantor poesat Madjelis Oelama Indonesia, Djakarta, Kemis (9/11).

Hadir di dalam atjara terseboet perwakilan dari negara Soeriah, Iran, Maroko, Toerki, Palestina, Arab Saoedi, Mesir, Soedan, Taiwan, Thailand, Koewait, dan Jordania.

Menoeroet Din, Indonesia dipandang sebagai negara jang mempoenjai modal nilai loehoer seperti Pantjasila dan Bhinneka Toenggal Ika. Kedoea elemen ini dijakini bisa mendjadi djalan tengah di antara perseteroean antarbangsa dan pergesekan peradaban. "Doenia sedang memerloekan itoe sekarang," kata Din.

Selain Pantjasila dan Bhinneka Toenggal Ika, ada beberapa hal lain bersifat ekonomi dan boedaja Indonesia jang djoega dilirik doenia. "Djadi sebenarnja banjak hal jang bisa ditawarken kepada doenia. MUI soedah moelai berbitjara kerdja sama oentoek lebih meningkatken peran Indonesia di masa depan," oedjar Ketoea Dewan Pertimbangan MUI ini.

Lebih landjoet, dia mengingatken bahwasanja peran Indonesia dalam kantjah global berangkat dari mandat konstitoesional dalam pemboekaan UUD 1945. Dikataken bahwasanja Indonesia haroes ikoet melaksanaken ketertiban doenia atas dasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Menteri Loear Negeri RI Retno LP Marsoedi mengataken wadjah diplomasi Indonesia adalah wadjah damai. "Sebagai negara Moeslim terbesar di doenia, Indonesia damai, toleran, dan demokratis," katanja. Menoeroet Retno, Indonesia memiliki banjak aset jang dapat dikapitalisasi oentoek memperdjoeangken kepentingan Indonesia serta berkontriboesi bagi perdamaian dan kesejahteraan doenia.

Selain itoe, oedjar dia, Indonesia djoega telah melakoeken banjak hal dalam mengoepajaken perdamaian doenia. Tahoen ini, Indonesia baroe sadja memboeka Bali Democracy Foroem (BDF) di Toenisia. Indonesia djoega telah melakoeken sejoemlah hal di Afghanistan, Rakhine State (Myanmar), dan Palestina.

(moehammad iqbal)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement