Kamis 09 Nov 2017 09:32 WIB

Melestarikan Arkeologi jadi Visi Arab Saudi 2030

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Situs Arkeologi Jarash
Foto: Arabnews
Situs Arkeologi Jarash

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz mengatakan, melestarikan warisan arkeologi dan budaya Arab Saudi adalah bagian dari Visi Kerajaan 2030. Kerajaan bangga menjadi tempat kelahiran inspirasi dan peradaban. Pangeran Faisal bin Bandar berpidato atas nama raja di Forum Barang Antik Saudi menyampaikan, pihaknya memuji ekspedisi arkeologi Saudi yang telah mengunjungi 11 museum di Eropa, Amerika Serikat, Cina dan Korea Selatan.

Faisal yang juga sebagai Gubernur Riyadh mengatakan, pihaknya sangat menghormati 140 orang Saudi yang telah menyumbangkan potongan arkeologi ke Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH). Mereka membantu mengungkapkan lokasi arkeologi baru dan bekerja sama dalam mempertahankan warisan budaya Kerajaan.

Dia juga mempersembahkan penghargaan Abdul Rahman Al-Ansari kepada penerima yang paling berjasa merawat warisan dan barang antik Saudi. Dilansir dari Arab News, Kamis (9/11).

Untuk diketahui, Abdul Rahman Al-Ansari adalah pelopor arkeologi di Kerajaan Arab Saudi sekaligus seorang Dosen Arkeolog. Dia orang Saudi pertama yang belajar arkeologi di University of Leeds. Di bawah pengawasannya, banyak generasi arkeolog Saudi yang lulus.

 

Al-Ansari memimpin berbagai survei dan eksplorasi arkeologi di berbagai wilayah Kerajaan selama lebih dari setengah abad. Dia juga terlibat dalam unit ekspedisi Saudi di Desa Al-Faw Wadi, Ad-Dawaser.

"Arab Saudi memegang kunci untuk memecahkan banyak misteri zaman prasejarah karena letak geografisnya, menjadi pintu gerbang untuk migrasi manusia purba dari Afrika Timur ke benua lain," kata seorang ahli dari Universitas Dongola di Sudan, Dr. Al-Abbas Sayed Ahmed.

Al-Abbas mengatakan, para ahli juga membahas kedalaman sejarah Arab Saudi. Merujuk pada koleksi ukiran batu purba yang mencerminkan evolusi peradaban manusia dan gaya hidup mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement