Ahad 05 Nov 2017 10:10 WIB

Hindari Kecurangan, Penjurian MTQ Sumbar Manfaatkan IT

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Karta Raharja Ucu
Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: SAL.AM
Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjurian dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXXVII tahun 2017 tingkat Provinsi Sumatra Barat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Dalam kompetisi yang dimulai Sabtu (4/11) kemarin, seluruh hasil penilaian akan terangkum dalam basis data khusus demi menekan celah penyelewengan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Seluruh penilaian bisa dilihat secara langsung oleh peserta atau pembimbing.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menjelaskan, ide untuk memanfaatkan teknologi informasi bermula dari tekad panitia untuk menghilangkan permainan dewan hakim dalam menetapkan pemenang di setiap cabang lomba MTQ. Menurutnya, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi ini menjadi pembuka babak baru untuk menjaga sportivitas kompetisi di MTQ. Apalagi, lanjutnya, pertanggungjawaban lomba dilakukan kepada Allah SWT.

Nantinya siapa pun yang menjadi juara dalam setiap cabang perlombaan akan menjadi bagian kontingen kafilah Sumatra Barat pada MTQ Nasional di Medan, Sumatra Utara tahun depan. "Sudah saatnya kita tinggalkan hal-hal yang selama ini dianggap ada kecurangan atau permainan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kandungan Alquran," ujar Nasrul, Ahad (5/11).

Nasrul menyampaikan dalam seleksi penetapan peserta telah memakai NIK (Nomor Induk Kependudukan), sehingga dari 1.013 peserta yang awalnya mendaftar, ditetapkan 1.001 peserta yang sah. Nasrul berharap kafilah yang tersaring dari MTQ Sumbar ini mampu mendongkrak prestasi Sumatra Barat dalam ajang MTQ Nasional. Tahun 2018 nanti Sumbar menargetkan masuk tiga besar nasional, lebih baik dari beberapa tahun belakangan yang hanya mampu menembus peringkat 5 atau 6.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement