Selasa 31 Oct 2017 19:40 WIB

Hilangkan Kesalahpahaman Jadi Prioritas Muslim Jerman

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sedari awal, komunitas Muslim di Jerman terus berupaya berintegrasi dengan masyarakat Jerman. Cara lebih banyak mengkomunikasikan ajaran Islam ketimbangan berkampanye secara politik.

Hal tersebut diyakini Yilmaz dan Mustafa Karatas, perwakilan komunitas Muslim Jerman di Cologne, ketika berbicara tentang penjangkauan komunitas. “Agama kita berada di garis depan untuk pekerjaan kita, bukan untuk politik, “kata Karatas kepada DW, Selasa (30/10).

Muslim telah menjadi pusat perdebatan sengit terutama mengenai keamanan publik, hak perempuan dan bahkan kesetiaan kepada negara Jerman, dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh karena itu, menghilangkan kesalahpahaman adalah salah satu prioritas mereka. Namun, mereka menekankan bahwa apapun yang mereka kerjakan bersifat nonpartisan, seperti kerjasama dengan kelompok agama atau kelompok amal setempat.

Ini adalah komunitas masjid, jadi ini merupakan ide bagus agar tidak aktif secara politis, jelas salah seorang perwakilan dewan.

Yilmaz, seorang Teolog berusia 27 tahun yang baru mulai bekerja di salah satu masjid agung di Turki, setuju bahwa orang-orang datang ke masjid untuk berdoa atau karena mereka memiliki teman di sana atau untuk mencoba makanannya. Dan mereka tidak benar-benar berbicara tentang politik.

Namun, dalam komunitas dimana mereka memiliki kemitraan yang kuat, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya terhadap AfD yang menang lebih dari 9 persen di konstituen mereka itu? Jawabannya mungkin tidak akan melakukan apapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement