Senin 30 Oct 2017 14:35 WIB

Utusan Khusus Presiden Minta Dukungan PGI

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Din Syamsudin
Foto: Republika/ Darmawan
Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antar agama dan peradaban, Prof Din Syamsuddin, mengunjungi Kantor Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dalam rangka silaturrahim. Sebagai utusan khusus presiden, Prof Din mengemban amanah untuk berdialog, merekatkan dan merajut kembali kerukunan antar umat beragama.

"Saya datang untuk mendapatkan dukungan sekaligus pikiran-pikiran dari PGI untuk tugas kami nanti sebagai utusan khusus Presiden Republik Indonesia," kata Din saat konferensi pers di Kantor PGI, Jakarta, Senin (30/10).

Din menerangkan, sesuai mandat dalam Keputusan Presiden (Keppres), pihaknya harus memromosikan kerukunan antara umat beragama di Indonesia dan luar negeri. Maka, yang paling penting harus diawali dengan mewujudkan kerukunan umat beragama di dalam negeri.

Ia juga berpandangan, secara relatif, kerukunan antara umat beragama di Indonesia cukup baik. Kerukunan umat beragama sudah terbangun sejak dulu di Indonesia. Hal ini bisa terjadi mungkin karena agama di Indonesia mengembangkan wawasan dan watak jalan tengah (moderat) serta pengaruh budaya Indonesia.

"Maka, modal dasar ini, kita kembangkan. Walau pun kita tidak boleh menutup mata ada masalah-masalah dan ketegangan-ketegangan, (tapi) masalah itu tidak terlalu besar," ujarnya.

Din mengatakankan, hubungan antara umat Islam dan umat Kristiani juga relatif tidak ada masalah serius karena kedua agama ini berasal dari rumpun yang sama. Oleh karena itu harus merajut kerukunan bersama-sama.

Sebagai utusan khusus presiden yang akan menangani dialog dan kerja sama antar agama, Din juga meminta agar tokoh-tokoh agama membantunya mengemban tugas. Din rencananya akan melanjutkan kunjungannya ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) keesokan harinya. Kemudian mengunjungi komunitas agama-agama lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement