Sabtu 28 Oct 2017 00:52 WIB

Mengapa Santri Harus Tahu Musik Jazz?

Para santri sedang berkumpul (Ilustrasi)
Foto: PERISAI.NET
Para santri sedang berkumpul (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Musisi jazz legendaris Indonesia, Idang Rasjidi, memiliki tekad untuk terus mengajarkan pengetahuan musik jazz di kalangan pesantren di berbagai daerah. Ia menggagas program "Jazz Goes to Pesantren".

"Bagi saya 'Jazz Goes to Pesantren' adalah sebuah keharusan," kata Idang saat ditemui di Yogyakarta, Jumat (27/10).

Menurut Idang, pengetahuan musik jazz perlu dimiliki kaum santri di pesantren karena selain untuk memperkaya wawasan mereka, genre musik itu juga membawa pesan toleransi dan harmoni. Jazz, kata Idang, dapat melebur melalui semua alat musik, lirik, dan ritme.

"Jazz itu paling bisa menerima semua, bagi saya jazz itu adalah 'barometer of freedom'. Dia tidak pernah menolak lirik, tidak pernah menolak ritme, dan bisa melebur ke mana-mana, kalau (genre) yang lain kan kita harus mikir-mikir dulu," kata Idang.

Alunan jazz yang dihasilkan dari berbagai jenis alat musik termasuk rebana, menurut Idang, mampu memberikan sentuhan-sentuhan tersendiri bagi setiap pendengarnya. Dengan begitu, ia meyakini mampu memecahkan sifat-sifat keras hati.

Karena pada dasarnya setiap orang punya 'string' (dawai) halus dan string halus itu harus dipetik. Jika tidak dipetik, kata Idang, maka akan keras.

Idang mengatakan gagasan memasukkan musik jazz ke pesantren itu telah ia realisasikan sejak Mei 2017 itu. Selama lima bulan, Idang mengaku telah mengunjungi beberapa pesantren antara lain di Jawa Tengah seperti di Pekalongan, Kudus, dan Kajen, Pati.

"Bahkan ada yang mendatangi saya sendiri menanyakan apa itu musik jazz dan mereka jatuh cinta kepada jazz," kata dia.

Idang bertekat akan terus menlanjutkan pengajaran seni musik jazz ke pesantren tanpa menargetkan berapa banyak pesantren yang akan dikunjungi. Ia juga yakin musik jazz akan terus bisa diterima di kalangan pesantren.

"Jadi musik itu tinggi di mata Allah, coba kamu bayangkan kalau dunia ini tidak ada musik, maka tidak akan ada kicauan burung yang indah di pagi hari, tidak ada bunyi jangkrik di malam hari. Sehingga hanya orang yang tidak mendalami ilmu keagamaanlah yang menyatakan bahwa musik itu haram," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement