Ahad 22 Oct 2017 17:35 WIB

PPPA Darul Quran Selenggarakan Wisuda Akbar Alquran Ke-8

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Dwi Murdaningsih
Rangkaian wisuda akbar ke-8 PPPA Daarul Qur'an.
Foto: Dok PPPA Daarul Qur'an
Rangkaian wisuda akbar ke-8 PPPA Daarul Qur'an.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Daarul Quran telah melaksanakan wisuda akbar dengan jumlah peserta 95.888 orang, Ahad (22/10) serentak di 16 kota dan 12 provinsi di Indonesia serta 15 negara. Direktur PPPA Daarul Quran Muhammad Anwar Sani mengatakan peserta yang diwisuda merupakan santri dari rumah tahfidz serta masyarakat umum.

Sekitar lima ribu hingga enam ribu rumah tahfidz yang mengikuti wisuda akbar. Beberapa negara yang ikut serta diantaranya Palestina, Yordania, dan Mesir. Wisuda Akbar tahun ini bertepatan Hari Santri Nasional. "Awalnya akan dilaksanakan Setember, tetapi karena ada beberapa hal harus diundur dan ternyata bertepatan dengan Hari Santri, qadarullah jadi bersamaan," kata dia, Ahad (22/10).

Di Malang, daerah Ustaz Sani hadir untuk masyarakat umum surat yang diuji adalah Surat Al-Fath. Peserta paling kecil yang ikut ujian berusia lima tahun dan yang dewasa paling tua berusia 43 tahun.

Sedangkan peserta yang berasal dari rumah tahfiz dibagi menejadi beberapa kategori diantaranya kategori satu juz, lima juz, 10 juz, 15 juz, 20, juz, 25 juz, dan 30 juz. Ujian santri dari rumah tahfiz tidak dilakukan sekaligus hari ini, mereka telah diuji satu hingga dua pekan sebelumnya.

 

Penguji yang dipilih untuk santri rumah tahfiz adalah guru-guru yang mengajar di rumah tahfidz yang menjadi koordinator daerah Daarul quran. Sedangkan khusus ujian hafizh wisuda akbar di Istiqlal misalnya penguji mencapai 300 orang dan untuk setiap daerah disediakan 50 penguji.

Wisuda Akbar sebenarnya dibuat oleh Yusuf Mansur sebagai salah satu penghargaan bagi hafidz quran. Sehingga mereka termotivasi untuk membaca dan menghafalkan Alquran.

Selain sertifikat, beberaa donatur memberikan hadiah tambahan kepada peserta wisuda. Mereka diberikan hadiah seperti umrah, tetapi tidak di semua daerah.

Sebelum tahun 2016, wisuda dilakukan di Gelora Bung Karno. Namun terlalu memberatkan peserta yang berasal dari luar kota apalagi yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah lain.

Tahun depan diharapkan setiap kecamatan memiliki rumah tahfidz dan dapat mengikuti wisuda. Di tahun 2020, Darul Quran berharap dapat mengasuh satu rumah tahfiz di satu desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement