Rabu 18 Oct 2017 12:21 WIB

NTB Contoh Terbaik Bagi Dunia Islam yang Moderat

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi membuka Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar di Islamic Center NTB, Rabu (18/10).
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsyi
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi membuka Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar di Islamic Center NTB, Rabu (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Ketua Alumni Al Azhar Internasional Prof Dr Muhammad Abdul Fadhiel El-Qoushi menyatakan kekagumannya, sekaligus menyerukan umat Islam dunia mencontoh kehidupan toleransi kehidupan beragama di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mantan Menteri Waqaf Mesir itu menyebutkan potret kehidupan umat Islam di NTB sebagai cerminan Islam di Indonesia yang penuh dengan moderasi dan toleransi serta mengedepankan nilai-nilai kebersamaan. Hal ini menjadi contoh terbaik bagi kehidupan beragama di dunia.

El Qoushi menilai, tatanan kehidupan umat Islam di Bumi Seribu Masjid ini dapat meluruskan persepsi tentang Islam yang selama ini disalahpahami oleh banyak kalangan. "Padahal, Islam yang selalu hidup rukun dan saling tolong-menolong dengan umat agama lain, seperti di NTB ini begitu dirindukan oleh umat-umat di dunia, bahkan di tanah Arab. Contoh di NTB ini, kami kehilangan di Arab," ujar El-Qoushi saat pembukaan Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar di Ballroom Islamic Center NTB, Rabu (18/10).

El-Qoushi menjelaskan, Islam bukanlah seperti yang banyak dituduhkan seperti potongan-potongan tubuh manusia yang terlempar akibat bom bunuh diri, saling membenci atau saling menjauhkan diri dengan umat lain. Namun, Islam itu adalah saling berkontribusi, saling membangun hidup, dan saling memberi kemanfaatan dalam kedamaian dengan suluruh umat beragama. Hal ini seperti yang dicontohkan Nabi Besar Muhammad SAW saat membangun Kota Madinah.

Kendati begitu, El-Qoushi mengaku, heran mengapa pola toleransi yang baik di Indonesia atau di NTB ini belum ditularkan di seluruh belahan dunia. Menurutnya, umat Islam di seluruh dunia merindukan kehidupan umat beragama yang damai dan penuh toleransi seperti di NTB.

"Saat ini yang dibutuhkan umat Islam itu bukanlah wacana atau apa yang tertulis di buku-buku atau di kertas-kertas. Namun yang paling dibutuhkan adalah pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari," kata El-Qoushi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement