Jumat 06 Oct 2017 17:01 WIB

Masjid Simbol Persatuan Antarmasyarakat

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Masjid
Foto: Islamic Wall
Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Takmir Masjid Diponegoro, Dukuh Sejati Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sujarwo menegaskan, keberadaan masjid merupakan simbol persatuan antar masyarakat. Karenanya, posisi masjid begitu penting bagi masyarakat Kabupaten Sleman, terutama di Kecamatan Moyudan.

Ia menuturkan, sebanyak 60 persen masyarakat di Desa Sumberarum merupakan penganut agama Islam, dan selebihnya baru agama-agama lain. Tidak heran, keberadaan masjid yang telah berdiri sejak 1954 tersebut merupakan bentuk implementasi dari cita-cita Pangeran Diponegoro.

"Masjid ini dinamakan Diponegoro karena kita berharap masjid ini bisa seperti yang dicita-citakan Pangeran Diponegoro, yaitu menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Sujarwo, saat menerima rombongan Safari Jumat Pemkab Sleman, Jumat (6/10).

Senada, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, mengapresiasi upaya takmir dan jamaah Masjid Diponegoro, yang telah menebarkan semangat persatuan di Desa Sumberarum. Ia pun berterima kasih atas terciptanya kerukunan antar umat beragama yang terjalin di Desa Sumberarum.

 

Sri menekankan, masjid harus pula menjadi pusat kegiatan generasi muda dan anak-anak. Sebab, ia berpendapat, terciptanya kondisi itu dapat membangun karakter generasi muda menjadi pribadi yang lebih baik, mengingat belakanagn ancaman kepada generasi muda semakin tinggi.

"Sekarang itu banyak pemuda yang terjerumus ke dunia obat-obatan dan perilaku negatif lainnya, dengan adanya kegiatan di masjid, semoga dapat mencegah perilaku tersebut," ujar Sri.

Dalam kesemapatan itu, Wakil Bupati Sleman menyampaikan bantuan dana untuk merenovasi masjid. Bantuan dana itu terkumpul dari banyak elemen masyarakat, dan total terkumpul 14,46 juta rupiiah yang langsung diberikan kepada Takmir Masjid Diponegoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement