Jumat 29 Sep 2017 09:22 WIB

Zikir dan Asmaul Husna Menggema di Gedung DPR dan MPR

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Pasukan Asmaul Husna Polri (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pasukan Asmaul Husna Polri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Suara menggema dari 299 personil polisi dari satuan Brimob yang melantunkan Asmaul Husna di pintu utama gedung DPR/MPR, Jumat (29/9). Pasukan ini dibentuk untuk meredam demonstran yang anarkis.

Sebelum memulai membacakan Asmaul Husna secara serentak, pimpinan zikir membukanya dengan ucapan: "Pasukan Asmaul Husna".  Ucapan itu dijawab serentak dengan "Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, Lahaulawalakuata Ilabilahilaliy adzim".

"Ayo terus semangat suaranya yang keras," kata Kombes Pol Arif Rahman sebagai pembina pasukan Asmaul Husna ketika menggelar latihan melantukan Asmaul Husna.

Kapolres Bandara ini menyerukan kepada setiap pasukan Asmaul Husna ketika melantunkan 99 nama Allah harus khusus dan ikhlas. "Jangan hanya dibibir, percuma. Kalau mau khusus tutup mata angkat tangannya, percaya sama saya Insya Allah tidak akan ada apa-apa," katanya.

 

Arif mengatakan, senjata pasukan Asmaul Husna bukan tameng, maupun senapan tapi suara-suara dan hati yang khusus ketika menghadapi aksi demonstrasi. Untuk itu kekhusuan setiap Kapold diperlukan ketika melantunkan Asmaul Husna. "Bapak Kapolda dan Kapolri sangat berharap kepada pasukan kita ini," katanya.

Dari pantau Republika.co.id, Arif menegur langsung setiap personilnya yang tidak serius melantukan Asmaul Husna. Ia juga berkali-kali mengulangi takbir dan tahmid sebelum memulai melantunkan Asmaul Husna.

Setelah latihan, pasukan Asmaul Husna dibagi kopian dan sorban putih. Setelqh itu mereka diminta balik kanan bubar untuk persiapan Jumatan. "Setelah itu kita kembali kesini depan pintu utama gedung DPR/MPR," katanya dijawab siap serentak oleh setiap pasukan.

Arif memastikan kepada personilnya jika aksi hari akan berjalan lancar. Namun, setiap pasukannya tetap waspada dan ikhtiar agar aksi berjalan lancar. " Untuk itu ketika membacakan Asmaul Husna harus khusu," katanya

Seperti diketahui Polda Metro Jaya Menerjunkan personelnya sekitar 20 ribu untuk menjaga aksi 299. Aksi ini menolak kebangkitan PKI di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement