Jumat 22 Sep 2017 19:15 WIB

Makna Hijrah

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Hijrah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hijrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu belakangan ini, kata 'hijrah' begitu populer di kalangan Muslim Tanah Air. Tidak sedikit warga dunia maya yang menyebarluaskan kata tersebut di laman media sosial untuk mengajak warga dunia maya lainnya untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Namun demikian, bagaimana sesungguhnya makna hijrah yang sesungguhnya? Lalu, apa saja yang mesti dilakukan seseorang yang hendak berhijrah? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang berusaha dijawab oleh Ustaz Nuzul Dzikri dalam kajian Islam yang diselenggarakan oleh ASIA (Alumni Sekolah Islam al- Azhar) dan the Rabbaanians di Masjid Agung al-Azhar, Jakarta Selatan, belum lama ini.

 

Dalam kesempatan tersebut, dia menuturkan, hijrah adalah sebuah kata yang sangat prestisius dalam Islam. Se bab, dengan berhijrah, seseorang akan mendapatkan banyak kemudahan dari Allah SWT untuk mengatasi berbagai persoalan hidupnya.

Allah SWT berfirman, "Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan jalan keluar yang banyak (atas urusan-urusan yang ia tinggalkan). Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah ke pada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah ditetapkan pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang," (QS an-Nisa [4]: 100).

Melalui ayat di atas, kata Nuzul, Allah SWT telah menjanjikan solusi atau jalan keluar yang melimpah bagi mereka yang berhijrah di jalan-Nya. Ketika seorang perempuan kehilangan pekerjaan karena hijrahnya, Allah akan beri dia rezeki dari tempat-tempat lain yang tidak terduga. Atau ketika seorang lelaki memutuskan untuk meninggalkan kebiasaan riba, Allah juga akan memberikan keberkahan dan kelapangan dalam hidupnya.

"Baik itu berupa kelapangan rezeki, kelapangan dalam beribadah, maupun kelapangan dalam membangun umah tangga," ucap Nuzul.

Dia mengatakan, dalam proses berhijrah, sebagian orang mungkin akan menghadapi ujian atau tantangan yang cukup berat. Ada yang harus jatuh dahulu se belum bangkit menuju episode kehi dupan selanjutnya. Ada pula yang harus melawan berbagai macam godaan duniawi yang bisa menjerumuskannya kem bali ke kubangan dosa. Bagi mereka yang beriman, di balik semua ujian itu selalu ada hikmah yang dapat mereka ambil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement