Jumat 22 Sep 2017 17:45 WIB

Asal Mula Penamaan Chihil Sutun

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Istana Chihil Sutun
Foto: www.davidmus.dk
Istana Chihil Sutun

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setelah mengurai beberapa aksesori klasik yang terdapat di bagian dalam bangunan istana, kini saat kita melihat bagian luar istana yang hampir semua arsitektur mengambil konsep modern.  Arsitektur modern yang sangat mencolok terdapat pada bagian tiang istana.

Jumlah semua tiang yang menopang bagian istana itu ada 20 tiang. Tiang-tiang itu seolah bertambah menjadi 40 ketika cahaya penerangan memantul dari kolam ketika malam hari. Inilah asal mula penamaan Chihil Sutun yang artinya 40 tiang.

Di antara bagian yang paling menonjol pada Istana ini adalah ruangan aula dengan atap melengkung. Pusat aula istana itu tepat berada di bawah kubah yang penuh dengan lukisan karikatur. Selain itu yang menambah lengkap kemewahan istana ini adalah penggunaan kaca (cermin venesi) di setiap bagian pintu masuk ruangan. Cermin-cermin itu semua mampu menangkap perhatian sekaligus menginspirasi kekaguman setiap utusan raja yang mengunjungi istana itu.

Keindahan istana ini akan sempurna ketika dilihat dari kejauhan ketika malam tiba. Keindahan itu didukung penuh adanya cahaya yang dipantulkan dari air kolam yang terdapat di depan istana. Kolam itulah yang "menggandakan" 20 tiang istana menjadi 40. 

Jika melihat ke kolam yang ada di depan istana, seorang akan diajak bernostalgia dengan kejayaan Kerajaan Safawi dan kisah tentang kemurahan hati Uzun Hasan penguasa Ak-Koyunlu. Meski kolam itu berada di alam terbuka, pengunjung tidak akan kepanasan karena tanaman yang rindang.   

Dilihat dari konstruki bangunannya, Istana Chihil Sutun sejajar dengan situs-situs indah lain peninggalan Kerajaan Safawi yang menjadi destinasi wisata pada masa sekarang. Bila melihat lanskap tata letak bangunan-bangunan Indah di alun-alun tengah Esfahan ini, kemungkinan termasuk bagian rencana Dinasti Abbas yang ingin menjadikan daerahnya sebagai pusat kota.

Istana sekarang difungsikan sebagai Museum Safawi dengan ragam lukisan dan keramik, yang menarik jutaan pengunjung dalam dan luar negeri. Karena bangunan ini pernah terbakar, pada 2005 bangun ini sekarang memiliki sistem antisipasi pencegahan kebakaran. Sistem pengamanan ini mesti disampaikan kepada setiap pengunjung Istana Chihil Sutun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement