Jumat 22 Sep 2017 17:00 WIB

Mihrab, Ciri Khas Arsitektur Masjid

Mihrab Masjid Agung Kordoba di Spanyol.
Foto: Classes.colgate.edu
Mihrab Masjid Agung Kordoba di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Salah satu ciri khas arsitektur masjid adalah mihrab. Mihrab adalah sebuah ceruk menjorok ke dalam yang  menjadi tempat imam memimpin shalat. Arah mihrab juga dipakai sebagai penanda arah masjid ke kiblat.

Biasanya, mihrab dibangun agak cukup luas. Di samping kirinya diletakkan mimbar sebagai tempat melaksanakan khutbah. Secara bahasa, mihrab bermakna gedung tinggi. Arti lain dari mihrab adalah pagar.

Mihrab menurut sebagian pendapat ulama diartikan sebagai tempat untuk memerangi setan dan hawa nafsu. Menurut pendapat ini, kata mihrab diambil dari al-harb yang bermakna perang.

Mihrab juga diartikan sebagai bagian dari masjid untuk menempa manusia agar selalu dalam kebenaran dan menghindarkan diri dari kesibukan dunia.

Menurut Ensiklopedi Islam, mihrab disebut lima kali dalam Alquran. Empat dalam bentuk tunggal dan satu dalam bentuk jamak. Masing-masing kata mihrab disebut dalam Alquran surah Ali Imran ayat 37 dan 39, surah Maryam ayat 11, surah Sad ayat 21, dan surah Saba ayat 13.

Syahrudin El Fikri dalam Sejarah Ibadah menyebutkan dalam surah Ali Imran ayat 37, mihrab disebut dalam kisah Nabi Zakaria AS saat menemui Maryam.

Maryam dikisahkan berada dalam sebuah mihrab. Saat Nabi Zakaria AS datang menemuinya sudah ada makanan di sisi Maryam di dalam mihrab tersebut. Maryam menjelaskan jika makanan itu datangnya dari Allah SWT.

Kata mihrab dalam ayat 39 surah Ali Imran juga menerangkan fungsi mihrab sebagai tempat shalat Nabi Zakaria AS. Begitu juga pada surah Maryam ayat 11, mihrab digunakan Nabi Zakaria AS sebagai tempat munajat kepada Allah SWT.

Keterangan ini menjelaskan jika mihrab sudah ada sejak sebelum Islam datang. Mihrab digunakan oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Beberapa menyebutkan jika mihrab adalah tradisi Nasrani yang dilarang pada zaman Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut kurang berdasar. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW adalah penerus risalah para nabi pendahulunya.

Disarikan dari Dialog Jumat Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement