Ahad 25 Oct 2015 21:01 WIB

Masjid Al Noor Sentral Syiar Islam di Hanoi

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Al Noor, Hanoi
Foto: http://namtravel.com.vn
Masjid Al Noor, Hanoi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Masjid al-Noor ini ditulis dalam tiga bahasa, yakni Arab, Inggris, dan Vietnam.  Tulisannya dicat dengan warna biru yang didasari dengan warna putih. Paduan warna putih dan biru muda itu membuat gerbang dan pagar Masjid al- Noor terlihat sederhana.

Gaya kolonial Eropa terlihat pada penggunaan pilar-pilar bundar yang terbuat dari beton, berdiri tegak di teras depan masjid. Pilar-pilar beton itu juga tertanam di dalam ruangan utama masjid sehingga membuat masjid ini terlihat sempit.

Meski ruangan utama Masjid Al-Noor Hanoi ini kecil, masjid ini banyak dikunjungi sebagai wisata religi yang ingin melihat keeksotisan gaya Eropa yang tampak kental pada masjid ini.  Masjid al-Noor memiliki pintu utama dengan bentuk melengkung yang langsung menghubungkan ke masing masing pilar dan jendela.

Namun, daun pintu utamanya dua kali lebih besar daripada jendela yang ada di samping kiri dan kanan. Sementara, lantai masjid ini lebih ditinggikan hingga tiga anak tangga menjadi bagian utama untuk dilangkahi sebelum masuk ke ruang utama masjid.

Pada bagian mihrab dan mimbar di dalam masjid ini juga dibuat sederhana dengan hanya berbentuk ceruk setengah lingkaran, gaya khas Mughal. Untuk bisa naik ke mimbar cukup menaiki tangga dengan tiga undakan, sedangkan keseluruhan permukaan lantai bagian dalam ditutup dengan karpet dan sajadah.

Jika merujuk kepada Islamicfinder, Masjid al-Noor merupakan satu-satunya masjid di Kota Hanoi. Sebagai masjid satu satunya, Masjid al-Noor menjadi sentral syiar Islam di Kota Hanoi.

Jamaah juga berbondong-bondong mendatangi masjid ini. Mereka tidak hanya berasal dari Vietnam, tetapi juga Muslim ekspatriat, pegawai kantor kedutaan, dan perwakilan negara sahabat, termasuk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement