Jumat 16 Jul 2010 20:41 WIB

NU Galakkan Dakwah di Wilayah Perbatasan

Rep: c29/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nahdhatul Ulama akan menggalakkan dakwah Islamiyah di daerah perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga. Daerah tersebut dinilai kurang diperhatikan dan masyarakatnya perlu diberdayakan.

Ketua Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (LDNU), Kyai Haji Zakky Mubarak, mengatakan masyarakat di perbatasan tidak boleh dibiarkan. Negara tetangga yang berdekatan dengan rumah tinggal mereka lebih maju. Sementara kampung halaman mereka tertinggal. Perekonomian mereka juga masih harus ditingkatkan. Transportasi menuju kota besar juga sulit. Dia menilai hal ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial.

Selain tertinggal, daerah perbatasan juga rawan penyelundupan narkotika dan senjata. “Jangan sampai rasa keindonesiaan mereka luntur,” ujarnya di Griya Bhima Sakti, Jl Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (16/7). Dia juga menerangkan mereka tidak boleh dibedakan dengan masyarakat yang tinggal di kota besar. “Mereka sama seperti kita,” ungkapnya. Jangan sampai, tutur dia, terjadi diskriminasi antara penduduk kota besar dan perbatasan.

Dirinya yakin, dengan pemahaman tauhid yang kuat masyarakat dapat bersatu mempertahankan kedaulatan Indonesia. “Khususnya masyarakat di wilayah perbatasan,” ungkapnya. Sebab ketauhidan yang kuat mempersatukan pandangan masyarakat untuk mempertahankan daerahnya. Dia mengatakan, sekitar 50 ribu kader NU akan dikerahkan. Mereka akan dilatih dan dibekali pengetahuan dakwah Islamiyah sesuai dengan ahlussunnah wal jama’ah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement