Kamis 07 Sep 2017 17:14 WIB

Matakin Sesalkan Kekerasan pada Etnis Rohingya

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana.
Foto: foto : MgROL_54
Wakil Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghuchu (Matakin), Uung Sendana menyesalkan kekerasan yang terjadi pada etnis Rohingya. Pasalnya, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan. "Kami turut prihatin, mudah-mudahan tidak dibawa ke pertentangan agama di Indonesia," ujar Uung saat menyampaikan pernyataan sikap bersama tokoh-tokoh agama, di Kantor CDCC, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/9).

Uung meminta kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan kekerasan kepada etnis Rohingya. Selain itu, Uung juga berharap pelaku kejahatan tersebut untuk diadili.

Tokoh agama Hindu, Nyoman Udayana juga mengutuk kekerasan kepada etnis Rohingya. Umat Hindu juga merasakan penderitaan yang dialami umat Islam di Rakhine."Oleh karena itu kami mengutuk kekerasan, Ahimsa ada cinta untuk menyelesaikan kekerasan," katanya.

Udayana mengatakan, umat Hindu juga selalu berdoa agar kedamaian segera dirasakan oleh mereka. Pemerintah Indonesia juga diharapkan turut berperan aktif dalam menciptakan kedamaian di wilayah Rakhine. "Kami sangat prihatin. Marilah damai, damai, damai," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement