Jumat 01 Sep 2017 17:33 WIB

Cerita Muslim Indonesia Berlebaran di KBRI Praha

Suasana halal bihalal usai shalat ied di KBRI Praha.
Foto: ist
Suasana halal bihalal usai shalat ied di KBRI Praha.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Umat Islam di Kota Praha, Republik Ceska hari ini Jumat (1/9) bersuka cita merayakan Idul Adha. Mereka bergegas ke masjid pusat kota untuk melaksanakan shalat di Islamic Center Prague. Namun, umat Islam asal Indonesa memiliki cerita sendiri berlebaran di 'negeri orang'.

Akhir Pebriansyah (28 tahun), mahasiswa doktoral asal Indonesia di Czech University of Life Sciences Prague bersama sekitar 50 umat muslim dari Indonesia bersiap-siap untuk berangkat ke KBRI. Setiap tahun, KBRI Praha dan perwakilan negara Indonesia di Eropa rutin mengadakan shalat Idul Adha. Akhir termasuk 'petugas' yang membantu kelancaraan kegiataan tersebut karena dipercaya mengemban amanah mengurus pengajian masyarakat Indonesia di Eropa.

Kegiatan solat Ied dilaksanakan khidmat mulai pukul 9.00 sampai pukul 11.00 waktu setempat yang diikuti oleh masyarakat Islam Indonesia, para diplomat, staf lokal kedutaan dan Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceska. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah foto bersama, makan siang dan penampilan musik tradisional.

"Pelaksanaan penyembilan hewan kurban di laksanakan di rumah potong hewan (RPH) di Praha dan harus sesuai standar Uni Eropa tanpa melupakan syariat Islam. Sehingga kami yang berkurban menitipkannya ke RPH di Praha saja. Walaupun demikian suasana Idul Adha di perantauan yang jauh dari Indonesia masih tetap di rasakan kekhidmatannya," kata Akhir ketika berbincang dengan Republika.co.id.

Pria asal Bogor ini menuturkan umat Islam di Republik Ceska ini memang tidak sebanyak negara tetangganya yakni Jerman dan Austria. Namun umat muslim di negara ini sangat kuat. Saat ini umat Islam di Republik Ceska mendapatkan kesempatan untuk dapat membangun rumah ibadah di Pusat Kota. Bahkan saat ini ada 5 masjid besar di kota Praha. Umat Islam di Republik Ceska kebanyakan berasal dari Uzbekistan, Tajikistan, Palestina, Turki, Mesir, dan beberapa negara Arab lainnya. Para imigran Islam ini, kata Akhir datang bekerja di Republik Ceska karena negara ini merupakan salah satu negara paling maju di eropa.

"Alhamdulillah populasi kami terus meningkat hingga berjumlah kurang lebih 15 ribu umat muslim dari total 10 juta populasi penduduk Ceska. Kami memang merupakan umat minoritas di negeri yang cantik ini, karena mayoritas orang Ceska adalah tidak percaya akan keberadaan Tuhan," ujar mahasiswa doktoral bidang Pertanian yang mendalami teknologi terapan hasil pertanian dan pangan ini

Keberadaan umat Islam di Republik Ceska juga diisi oleh umat Islam dari bangsa melayu seperti Malaysia dan Indonesia. Orang-orang Malaysia datang ke Republik Ceska kebanyakan adalah sebagai Pelajar kedokteran di salah satu Universitas terbaik di eropa yang berlokasi di Praha. Jumlah orang melayu malaysia terbilang cukup banyak sekitar 200 orang, sedangkan orang-orang Indonesia di Republik Ceska memang tidak banyak saat ini kebanyakan adalah para pekerja di berbagai sektor dari menjabat sebagai dokter, guru, maupun mahasiswa di Praha.

Dalam kesempatan ini, pembina Muslim Indonesia di Eropa Eko Hardjanto menyampaikan khutbah mengenai hikmah berkurban. Dengan berkurban, kata Eko, umat Muslim bisa belajar untuk ikhlas serta mengikuti tuntunan Nabi. Selain itu, berkurban juga mengajarkan manusia mengenai makna untuk menyedekahkan harta yang merupakan titipan Allah. Berkurban juga memberikan belajaran untuk meninggalkan larangan Allah dan mengingatkan manusia agar selalu rajin berzikir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement