Jumat 01 Sep 2017 11:21 WIB

Idul Adha, Allah Menilai Kepatuhan Bukan Sembelihannya

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ratna Puspita
(Ilustrasi) Jamaah haji shalat berjamaah di Masjid Namira di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (31/8).
Foto: EPA-EFE / Mast Irham
(Ilustrasi) Jamaah haji shalat berjamaah di Masjid Namira di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Pelaksanaan shalat id di Masjid Agung Keraton Solo, Jumat (1/9), dipimpin langsung oleh KH Ibrahim Asfari selaku imam shalat dan Habib Alwi bin Ali sebagai khotib sholat idul adha 1438 Hijriyah. Dalam khutbahnya, Habib Alwi mengajak jamaah untuk merenungkan kembali esensi dari momentum Idul Adha dengan memetik uswah dari perjalanan Nabi Ibrahim AS. 

Habib Alwi mengatkan Idul Adha bukan sebatas momentum ibadah fisik atau lahiriyah berupa pelaksanaan ibadah haji. Idul Adha juga pengamalan dari ibadah tersebut yakni ketaatan, pengorbanan, dan kepasrahan kepada Allah SWT. 

“Mereka (jamaah haji) pergi, mengorbankan hartanya, berjalan untuk melaksanakan haji. Kemudian juga mereka yang menyembelih hewan kurban, itu semua agar mereka patuh, tunduk. Sebab yang dinilai Allah bukan dari sembelihannya, bukan dari darahnya, melainkan dari kepatuhan, pengorbanannya atas perintah Allah,” tutur Habib Alwi. 

Habib Alwi juga mengajak jamaah merenungkan kembali perjuangan Nabi Ibrahim AS  dalam menegakan agama Allah. Terutama kepatuhan Ibrahim untuk menjalankan misi Allah. 

Sekalipun harus mengorbankan diri sebagai konsekuensi menentang rezim Kerajaan Namrud, namun ayah dari Nabi Ismail itu kokoh dan tak mundur dalam mengemban misi Allah SWT. Atas kepatuhannya, keteguhan imannya, keikhlasan dalam pengorbanannya, Allah SWT menyelamatkan Ibrahim dari bara api yang telah dipersiapkan Namrud untuk menghukumnya. 

Habib Alwi juga menjeleskan tentang pengorbanan Nabi Ibrahim untuk mematuhi perintah Allah dengan menyembelih putranya yang menunjukan tingginya level keimanan Nabi Ibrahim. Sebab itu, dia pun mengajak jamaah shalat id untuk tak ragu dalam berkorban demi menegakan agama Agama Islam. 

“Sementara kita takut untuk berkurban, takut miskin. Berkurban bukan cuma menyembelih hewan kurban, bisa melalui pikiran, tenaga untuk agama semata-mata untuk menggapai ridho Allah,” katanya. 

Di penghujung khutbahnya, Habib Alwi mengingatkan jamaah agar menjaga kekokohan ukhuwah Islamiyah dan persatuan bangsa. Dia meminta agar umat muslim menghindari perselisihan yang berujung pada perpecahan umat.

“Jangan sampai seperti Bani Israil, yang bertikan dan terpecah belah, umat Islam tak butuh perselisihan, umat Islam butuh persatuan,” katanya. 

Berdasarkan pantauan Republika, pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta berlangsung khidmat. Ribuan warga berbondong-bondong datang ke masjid bersejarah tersebut sejak pukul 06.00 WIB. Jamaah sholat id tak hanya memenuhi dalam masjid namun juga hingga halaman masjid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement