Jumat 01 Sep 2017 08:32 WIB

Shalat Id di Masjid Sunda Kelapa Diimani Syekh dari Yaman

Rep: ALI MANSUR/ Red: Ilham Tirta
Masjid Sunda Kelapa
Masjid Sunda Kelapa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan jamaah memadati pelataran Masjdi Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta untuk menunaikan shalat Id Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah. Mereka tidak hanya datang dari Menteng saja, tapi juga ada yang jauh dari Kota Depok. Mereka mengaku ingin merasakan kenikmatan shalat Id di masjid yang dibangun pada tahun 1968 silam itu.

Masjid Agung Sunda Kelapa mendatangkan Syekh Essam Al-Mizjaji dari Yaman yang bertindak sebagai imam dalam shalat Idul Fitri yang jatuh pada Jumat (1/9). Pengurus masjid Sunda Kelapa, Mugiyono menyatakan, pihaknya sengaja mengundang imam dari Timur Tengah, sebagai bentuk pelayanan dari pengurus masjid. 

Kemudian juga diharapkan memberikan suasana yang serupa dengan melaksanakan shalat di Timur Tengah. Kata Mugiyo, ini bukan kali pertama shalat di Masjid Sunda diimami oleh ulama dari Timur Tengah. "Supaya jamaah seperti merasakan shalat di Makkah atau Madinah," kata Mugiyono, saat ditemui di Kompleks Masjid, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).

Selain itu, pengurus masjid juga mengundang Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil untuk menjadi khatib pada shalat Id Idul Adha tahun ini. Dalam ceramahnya, Sofyan Djalali menerangkan, makna Idul Adha bagi umat manusia, terutama umat Islam.

 

Menurutnya, bukan hanya soal berkurban saja, tapi banyak sekali pesan dan hikmah Hari Raya Idul Adha. Shalat Id dimulai pukul 06.30 WIB dan selesai sekitar pukul 07.15 WIB.

Untuk hewan kurban sendiri, Masjid Sunda Kelapa menyediakan sebanyak 10 ekor sapi, 45 ekor kambing. Namun pengurus tidak akan membagi-bagikan kupon untuk pengambilan daging kurban. Mereka akan mendistribusikan ke masjid-masjid kecil dan pesantren. Cara ini diangggap efektif dan lebih tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement