REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjdi Raya an-Nilin bukan sekadar tempat shalat berjamaah. Ia juga dilengkapi fasilitas publik yang mumpuni.
Terpisah dari bangunan utama dan menara masjid, pemerintah setempat menambahkan bangunan-bangunan yang tidak terlalu besar yang memuat kelas- kelas madrasah, perpustakaan, dan balai pertemuan. Tentunya, desain bangunan- bangunan tersebut tampak selaras dengan masjid berkubah unik-raksasa itu.
Kompleks Masjid Raya an-Nilin juga dimaksudkan sebagai sebuah destinasi wisata Sudan. Le barnya sungai Nil menimbulkan kesan yang luas. Para pelancong kerap mengambil gambar di tepi sungai itu agar sudut foto masjid ini menghadirkan kesan pantulan yang presisi.
Apalagi, bila pengambilan gambar berlangsung pada sore di kala matahari terbenam. Suasana tersebut juga diperindah dengan kebun-kebun bunga dan pohon palem yang berada di kanan dan kiri bangunan utama masjid tersebut.