Selasa 22 Aug 2017 17:43 WIB

Desain Unik Masjid An-Nilin Sudan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid An-Nillin, Sudan.
Foto: Wikipedia
Masjid An-Nillin, Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudan merupakan salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim di Benua Afrika. Masjid-masjid yang berdiri di sana sebagian merupakan bentuk dukungan pemerintah setempat terha dap warganya yang umat Islam.

Di antaranya adalah Masjid Raya an-Nilin yang terletak di Omburdman. Persisnya di sisi barat tepian Sungai Nil yang membelah kota tersebut.

Penamaan masjid ini berasal dari posisi geografisnya. Bila dilihat dari angkasa, tampak jelas bahwa kompleks rumah ibadah tersebut berada di dekat pertemuan dua cabang utama Sungai Nil, yakni Sungai Nil Putih dan Sungai Nil Biru. Oleh karena itu, namanya menjadi an-Nilin yang berarti `dua sungai Nil.'

Masjid Raya an-Nilin dibangun pada periode 1970-an atau ketika Gaafar Nimeiry menjadi presiden Sudan. Dia sendiri mengepalai negara tersebut dari tahun 1969 hingga 1985. Sejak awal perencanaan, Nimeiry bervisi menjadikan an-Nilin masjid kebanggaan nasional Sudan. Untuk itu, pembangunan masjid itu menggunakan tenaga- tenaga ahli dari dalam negeri.

Pada 1983, masjid ini secara resmi di buka untuk umum. Situs Aga Khan menyebutkan, desain Masjid Raya an-Nilin merupakan karya seorang mahasiswa departemen arsitektur Universitas Khartoum. Mahasiswa ini sebelumnya memenangkan sayembara desain yang digelar presiden Sudan saat itu untuk menjaring ide-ide terbaik buatan anak negeri.

Desainnya tergolong unik. Tidak seperti masjid-masjid biasa, an-Nilin didominasi kubah raksasa yang berbentuk setengah lingkaran. Dengan begitu, bangunan utama Masjid Raya an-Nilin merupakan lingkaran sempurna bila dilihat dari ketinggian. Kubah tersebut terbuat dari bahan dasar aluminium. Permukaan kubah raksasa ini menon jolkan pola- pola berbentuk seperti permata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement