Selasa 22 Aug 2017 15:15 WIB
Belajar Kitab

Kitab Al-Firasah Ungkap Misteri Kepribadian

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Kitab Kuning
Foto: Antara
Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Seorang ahli ilmu watak dan kepribadian bernama Aqlimun kerap menjadi rujukan. Masyarakat kerap berkonsultasi kepadanya untuk mengetahui seperti apa sifat dan kecenderungan psikologis seseorang.

Suatu ketika, seorang raja ingin menguji keahlian Aqlimun. Sang raja memerintahkan seniman melukiskan dirinya sebagai orang yang terhormat. Setelah jadi, seorang kurir diperintahkan untuk mengirim lukisan itu kepada Aqlimun. Satu pesan yang harus selalu dipegang si kurir, jangan sampai Aqlimun mengetahui lukisan itu dari raja.

Kurir itu kemudian berangkat menemui si ahli watak. Ketika sampai ke tujuan, kurir menunjukkan lukisan itu. Aqlimun kemudian menatapi dan menganalisisnya berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Setelah itu, sang ahli menyimpulkan, orang yang ada di lukisan itu suka berzina.

Kesimpulan itu sempat ditolak beberapa warga sekitar karena tidak memercayai hasil analisis Aqlimun. Ada yang menuding Aqlimun menghasilkan kesimpulan bodoh dan tidak masuk akal. Namun, apa pun omongan masyarakat, sang kurir tetap menyampaikan analisis sang ahli watak kepada raja.

Tidak disangka, raja pun kagum dengan analisis itu. Seketika itu, sang raja menunggangi kudanya untuk mendatangi Aqlimun. Engkau benar. Aku memang seperti yang engkau katakan, hanya aku pandai menutupi perbuatan mesum yang kulakukan itu, kata sang raja.

Kisah tersebut ditulis oleh Muhammad bin Umar bin Hasan bin Husain at-Taimi al-Bakri dalam Kitab al-Firasah sekitar abad ke-12 M. Masyarakat ketika itu memanggilnya Fakhruddin ar-Razi (1149- 1209). Alimketurunan Quraisy ini dikenal menguasai berbagai tradisi keilmuan, seperti tafsir, falsafah, termasuk firasat atau yang kini dikenal sebagai kepribadian atau watak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement