Senin 21 Aug 2017 10:42 WIB

Masyarakat Indonesia di Brisbane Miliki Islamic Center

Sesepuh masyarakat Muslim Brisbane, Australia,  Iman Partoredjo (kedua dari kanan)  menyerahkan piagam penghargaan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo yang diterima oleh Wamenkeu  Mardiasmo.
Foto: Dok IMCQ
Sesepuh masyarakat Muslim Brisbane, Australia, Iman Partoredjo (kedua dari kanan) menyerahkan piagam penghargaan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo yang diterima oleh Wamenkeu Mardiasmo.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Harapan masyarakat Muslim Indonesia di Queensland untuk memiliki kantor Islamic Center sebagai wadah bagi kegiatan dakwah dan keumatan akhirnya tercapai. “Kita perlu syukuri anugerah ini dan bersama-sama terus mewujudkannya,” papar Wakil Menteri Keuangan Prof  Dr Mardiasmo MBA.

Ia mengemukakan hal tersebut  saat melakukan  kunjungan ke lokasi, Ahad (20/8), di Logan City, sebelah selatan Brisbane, Ibu Kota Negara Bagian Queensland, Australia. Sebelumnya, tepat tanggal 17 Agustus 2017, Indonesian Muslim Center of Queensland (IMCQ) membebaskan properti seluas 4.500 meter persegi yang di atasnya sudah berdiri rumah seluas 200 meter persegi senilai kurang lebih Rp 13 miliar.

Dalam rilis IMCQ yang diterima Republika.co.id, Senin (21/8) disebutkan, dalam acara itu, sesepuh masyarakat Brisbane, Iman Partoredjo dan istrinya ikut hadir didampingi Presiden IMCQ Hamid Mawardi, dan Presiden Indonesian Islamic Society of Brisbane (IISB) Yudi Suharto. Tampak hadir juga Presidet pertama IMCQ yang juga perwakilan IMCQ di Indonesia Aris Winarno dan Gigih Budi Abadi, relawan dari Jakarta, yang menyediakan jasa gratis desain dan arsitek bangunan untuk pembangunan masjid IMCQ.

Dalam kesempatan itu mewakili masyarakat Brisbane, Iman menyampaikan piagam penghargaan kepada Presiden Joko Widodo yang diserahkan kepada Mardiasmo. Sebelumnya, Pemerintah melalui Departemen Keuangan telah memberikan dana hibah sebesar Rp 5 miliar. “Kita mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah, kepada para dermawan dan seluruh pewakif, baik yang ada di sini maupun di Indonesia,” ucapnya tulus.

Menurut Hamid, bangunan yang ada saat ini masih cukup baik, meskipun perlu beberapa perbaikan dan penyesuaian agar bisa digunakan untuk keperluan komunitas. Ke depannya, jelas Hamid, Islamic Center ini akan memiliki bangunan untuk masjid di samping fasilitas pendukung lainnya.

“Insya Allah untuk memakmurkannya, sangat prospektif untuk didirikan madrasah dan sekolah,” terang Hamid. Lokasinya sangat strategis, hanya tiga menit dari stasiun Loganlea, enam menit dari Griffith University dan Logan Hospital. Di samping lokasinya berbatasan langsung dengan Ryan Park, yang bakal dilengkapi dengan lapangan parkir, tempat bermain anak, dan fasilitas fitness terbuka.

 

Untuk keperluan pembangunan itu, Hamid menjelaskan, pihaknya masih kekurangan dana sekitar Rp 12 miliar guna merealisasikan gedung dan fasilitas pendukung. “Kami sangat mengharapkan bantuan para dermawan dari sini maupun dari Indonesia demi mewujudkan impian ini,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement