Kamis 17 Aug 2017 07:37 WIB

Sleman Bangun Menara Masjid Tertinggi di Yogya

Bupati Sleman, Sri Purnomo, memimpin apel besar HUT Pramuka ke-56 di Lapangan Raden Ronggo Sleman, Senin (14/8).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Bupati Sleman, Sri Purnomo, memimpin apel besar HUT Pramuka ke-56 di Lapangan Raden Ronggo Sleman, Senin (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman memulai pembangunan menara Masjid Agung Dr Wahidin Soedirohusodo Sleman yang memiliki tinggi total 68 meter atau tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Menara Masjid merupakan salah satu simbol keagamaan Islam. Keberadaan menara Masjid Agung yang dibangun setinggi 68 meter tersebut diharapkan dapat menjadi pemandu arah yang menunjukkan keberadaan Masjid Agung Sleman sehingga memudahkan bagi umat Islam yang akan beribadah di masjid," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Kamis (17/8).

Menurut dia, keberadaan menara tinggi tersebut diharapkan juga menjadi daya tarik wisata, terlebih menara nantinya dapat dinaiki dengan menggunakan lift sampai ketinggian 50 meter sehingga dari ketinggian tersebut para pengunjung dapat melihat indahnya pemandangan di Sleman.

"Dengan banyaknya pengunjung yang datang tentu akan berdampak langsung pada meningkatnya jumlah jamaah yang beribadah di Masjid Agung," katanya.

Ia mengatakan, Menara Masjid Agung ini nantinya juga difungsikan untuk memfasilitasi kantor-kantor lembaga keagamaan seperti MUI, Dewan Masjid, Ikatan Persaudaraaan Haji Indonesia (IPHI), Forum Silaturahmi Pondok Pesantren dan yang lainnya. "Dengan berkantornya berbagai lembaga keagamaan Islam tersebut maka akan terjalin tali silaturahim yang nantinya akan semakin memperkuat Ukhuwah Islamiyah. Selain itu dengan berkantornya berbagai lembaga keagamaan Islam di menara Masjid Agung ini maka kegiatan di masjid ini akan semakin dinamis dan masjid semakin makmur," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, diharapkan masjid dapat memiliki fungsi sebagai Pusat Ibadah, Pusat Pembinaan Umat dan Pusat Persatuan Umat. Sebagai pusat ibadah, masjid merupakan tempat umat Islam menjalankan berbagai ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW baik itu ibadah yang bersifat individu maupun jamaah.

"Sebagai pusat pembinaan umat, hendaknya masjid dapat membuat kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat atau jamaahnya. Selanjutnya masjid sebagai pusat persatuan umat merupakan tempat bertemunya jamaah yang akan melaksanakan ibadah sehingga selain beribadah akan terjadi interaksi dan silaturahmi antarumat islam," katanya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman Sungkana mengatakan menara Masjid Agung Sleman direncanakan sesuai Rencana Anggaran Biaya(RAB) sebesar Rp 11,5 miliar dan pada Tahun Anggaran 2017 ini APBD Kabupaten Sleman menganggarkan sebesar Rp 8 miliar, sehingga masih diperlukan anggaran lagi untuk biaya penyempurnaan menara tersebut sebesar kurang lebih Rp 3,5 miliar.

"Dalam tender dimenangkan oleh penyedia jasa PT Anggasza Widya Ridhamulya sebesar Rp 7,955 miliar. Desain Perencanaan dilaksankan oleh CV Waringin dan konsultasi pengawas PT Arsigraphi," katanya.

Menurut dia, konsep bangunan menara tersebut mengacu corak bangunan utamanya Masjid Agung Sleman yaitu bangunan klasik bernuansa Jawa. "Maksud dan tujuan bangunan menara ini adalah sebagai bangunan penunjang masjid yang memiliki multifungsi antara lain menunjang fungsi siar agama Islam, menunjang segala kegiatan kerohanian/keagamaan Masjid Agung Sleman, fungsi rekreatif religi di komplek Masjid Agung Sleman, sebagai penanda/ikon kawasan Pemda Sleman, fungsi Menara mercusuar nya Masjid Agung Sleman," katanya.

Ia mengatakan, bangunan masjid terdiri dari delapan lantai dengan tinggi total 68 meter dan ketinggian yang bisa didaki pengunjung dengan lift di ketinggian 52 meter," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement