Rabu 16 Aug 2017 17:00 WIB

Ibu Orang-Orang Beriman

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
Foto: Antara/Retno Esnir
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aisyah RA merupakan salah satu putri sahabat dekat Rasulullah SAW, Abu Bakar Shiddiq. Perempuan tersebut menikah dengan Rasulullah SAW Selama 10 tahun mendampingi Rasulullah SAW, `Aisyah RA lekas menyesuai kan diri dengan rumah tangganya.

Meskipun terpaut usia yang cukup jauh, kemampuannya begitu sepadan untuk di sisi pribadi agung Rasulullah SAW. Kemudaan usia bukan penghalang bagi Aisyah RA. Sebab, ia pada dasarnya meru pakan sosok pembelajar yang cerdas.

Daya ingatnya pun cukup kuat sehingga merekam dengan cermat aspekas pek kehidupan Rasulullah SAW di dalam benaknya untuk kemudian disampaikan kepada para penanya. Sejarah mengenangnya sebagai periwayat banyak hadis Nabi Muhammad SAW, baik di kala suaminya itu masih hidup maupun ketika sudah wafat.

Tempat tinggal pasangan Rasulullah SAW-Aisyah RA bersebelahan dengan Masjid Nabawi di Madinah. Jangan bayangkan kondisi bangunan tersebut seperti yang kita dapat jumpai kini. Pada ma sa itu, Masjid Nabawi begitu sederhana.

Hanya sebuah masjid beratapkan pelepah daun kurma dan berdinding batu.

Dinding rumah Rasulullah SAW menempel pada tembok masjid tersebut. Karena itu, apa-apa pembicaraan yang berlangsung di dalam masjid itu dapat terdengar dari kamar pribadinya.

Di sanalah kerap Aisyah ikut menyimak dialog dan diskusi yang terjadi antara Nabi SAW dan para sahabat. Begitu sang suami kembali ke rumah, tidak jarang `Aisyah menanyakan beberapa hal yang masih perlu dipahaminya lebih lanjut dari hasil simakannya tadi soal agama Islam.

Aisyah RA bergelar Ummu al-Mu`minin atau Ibunya orang-orang beriman.

Dialah guru ilmu agama Islam yang terkemuka karena 24 jam hidupnya selalu bersama Rasulullah SAW. Putri Abu Bakar Shiddiq itu merupakan pakar fikih yang pertama. Sebab, ia mengambil saripati ilmu tersebut langsung dari sumbernya, yakni suaminya sendiri.

Karena itu, tidak jarang para sahabat bertanya kepadanya ihwal urusan agama Islam dan praktik-praktik kehidupan yang sesuai ajaran Alquran. Jika mereka menemukan suatu persoalan sunah yang sukar dipecahkan, persoalan itu disampaikan kepada `Aisyah untuk memperoleh jawabannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement