Jumat 11 Aug 2017 16:30 WIB

Orang Tua Pintu Surga Anak

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Berbakti Pada Orang Tua, Cium Tangan. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Berbakti Pada Orang Tua, Cium Tangan. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbuat baik kepada kedua orang tua sangat dianjurkan bagi seorang anak. Anjuran tersebut juga salah satu perintah Allah SWT yang dituangkan dalam Alquran. Seperti ayat Alquran surah al- Isra' 23-24 yang berbunyi, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua."

Dalam Alquran pun, Allah SWT meng gandengkan tauhid dengan ber bakti kepada orang tua sebanyak empat kali. Itu menandakan kedudukan orang tua sangat agung, sehingga disandingkan dengan masalah tauhid. Itu juga yang dijelaskan oleh Ustaz Bendri Jaisyurrah man pada kajian rutin Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA), Jumat (4/8). Ustaz Bendri mengingatkan kepada remaja Muslim untuk meningkatkan bakti kepa da orang tua. "Orang tua itu pintu surganya anak," ujar Ustaz Bendri.

Namun, Ustaz Bendri menyayangkan masih banyak anak yang kurang berbakti kepada orang tua. Ia mencontohkan ba nyak anak-anak yang menjelekkan orang tua di media sosial. Untuk itu, kaji an ten tang pentingnya berbakti kepada orang tua perlu digalakkan. Fenomena banyak nya kaum muda yang semakin gemar mengikuti kajian di masjid merupakan kesempatan untuk memberikan anjuran agar berbakti kepada orang tua sesering mungkin.

"Materi ini sejatinya selalu mengingatkan mengapa di tengah genarasi saat ini dengan dahsyatnya anak-anak muda semangat belajar ngaji, tapi sebagian begitu rusaknya hubungan dengan orang tuanya," kata Ustaz Bendri. Dia mengungkapkan alasan pentingnya berbakti ke pada orang tua. Ia mengatakan, kema rahan Allah SWT juga melekat kepada orang tua. Itu sebabnya, tuturnya, me nyakiti orang tua sama halnya membuat marah Allah SWT.

Berbuat baik kepada orang tua, Ustaz Bendri menegaskan, ada hubungannya dengan tauhid. Kedua orang tua harus mendapatkan kebaikan pertama kali sebelum kepada masyarakat lainnya.

Tindakan tersebut salah satu cara memperbaiki tauhid seseorang. "Orang yang berbuat baik kepada masyarakat, tapi orang terdekatnya tidak merasakan ke baikan maka itu petaka. Kalau dia benar tauhidnya maka orang terdekatnya harus merasakan agar berbuat baik kepada ibu dan bapaknya," kata Ustaz Bendri.

Dia juga menekankan agar anak me latih kesabaran dalam berbakti kepada orang tua. Pasalnya, tidak semua orang tua mempunyai sikap yang baik. Kendati demikian, sebagai seorang anak tetap wajib berbuat baik kepada mereka. Men dapatkan orang tua yang kurang baik, me nurut dia, merupakan ujian nilai ke tauhidan seorang anak. Selain itu, seba gai kesempatan berbuat baik kepada orang tua. Terlebih, jelasnya, tidak ada ajaran syariat satu pun yang mengajarkan berbuat kasar kepada orang tua. "Perbaiki tauhid berbuat baik kepada orang tua. Minimal, tidak menyakiti," tegas dia.

Ustaz Bendri menambahkan, se orang anak harus berbuat baik kepada orang tua dengan landasan ihsan.

Dengan begitu, anak akan merasa terus diawasi oleh Allah SWT di mana pun berada. Untuk itu, mereka tidak akan mem punyai niat sedikit pun untuk me nyakiti orang tuanya. Jamaah cukup an tu sias mengikuti kajian tersebut. Ratusan orang, baik perempuan maupun laki-laki dengan khusyuk mendengarkan cera mah yang disampaikan oleh Ustadz Bendri. Mereka mulai memadati masjid Sunda Kelapa sejak shalat Maghrib hingga selesai kajian.

Fahri, salah seorang jamaah, me nyam but baik pengajian tentang pen tingnya berbakti kepada orang tua. Bagi Fahri, ilmu yang didapatkan dari pengajian tersebut bisa diajarkan kepada anakanaknya. "Ini ilmu penting bagi saya karena saya punya dua anak yang masih kecilkecil," ungkap Fahri kepada Republika, usai pengajian.

Warga Menteng Pulo itu mengaku sering menghadiri acara pengajian, ter utama yang bertemakan keluarga. Ha rap annya, ilmu yang didapatkan bisa membawa berkah kepada kehidupan keluarganya.

Mudzakir, jamaah lainnya, juga tak jauh berbeda dengan Fahri. Ia tidak pernah absen mengikuti kajian yang diselenggarakan oleh Masjid Sunda Kelapa.

Mudzakir juga sering kali datang ke berbagai majelis taklim guna mencari ilmu. "Saya sering ikut kajian, nggak hanya di sini. Ya, biar bermanfaat buat diri saya sendiri," kata Mudzakir.

Menurut Mudzakir, kajian tentang berbakti kepada orang tua sangat pen ting. Mudzakir yang saat ini masih lajang akan berusaha berbakti kepada orang tua. Ia menyadari, selama ini masih kurang dalam melayani kedua orang tuanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement