Ahad 23 Jul 2017 23:21 WIB

Punk Muslim: Dakwah itu Mengajak Bukan Menghakimi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Anggota Punk Muslim asal Surabaya Aditya Abdurrahman menuturkan, dakwah yang dilakukan komunitasnya lebih fokus pada mengajak daripada menghakimi orang lain. Menurut pria yang akrab disapa Aik itu, ada sedikit perbedaan antara ge rak an Punk Muslim di Jakarta dan Sura baya.

"Selama ini, Punk Muslim di Jakarta lebih difokuskan sebagai wadah pembinaan bagi anak-anak punk jalanan (street punk). Sementara, di Surabaya kami lebih fokus pada pembinaan untuk anak-anak muda yang menjadi pecinta seni, seperti se ni musik dan seni visual yang mencakup ko mik, ilustrasi, mural, grafiti, dan lainlain," katanya.

Dia menjelaskan, alasan penggunaan istilah Punk Muslim sebagai nama komunitas sebenarnya hanya untuk mewakili spi rit anak-anak muda yang gemar mela wan kemungkaran serta mengajak melaku kan hal-hal positif. Punk di sini, kata Aik, tidaklah sesempit definisi punk yang terbatas dengan musik punkrock, rambut mo hawk, sepatu bot, dan jaket kulit. Tetapi, lebih kepada pengertian tentang semangat yang terkandung di dalam punk itu sendiri, yakni perlawanan.

"Sementara, kata 'Muslim' dipakai se bagai nama gerakan punk ini karena fakta nya mayoritas dari mereka memang ber aga ma Islam, dan mereka ingin kembali de kat dengan ajaran Islam," kata Aik lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement