Jumat 21 Jul 2017 12:59 WIB

Isu Bakal Dibubarkan, Annas: Itu Bukan dari Pemerintah

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) membentangkan spanduk saat aksi menolak keberadaan paham Syiah (Ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) membentangkan spanduk saat aksi menolak keberadaan paham Syiah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Aliansi Nasional Anti Syiah Indonesia (Annas) menemukan sejumlah pemberitaan yang mengisukan beberapa ormas Islam termasuk Annas akan dibubarkan pemerintah setelah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Annas menduga, pemberitaan tersebut dibuat oleh kelompok-kelompok yang berusaha memanfaatkan keadaan tersebut untuk memecah belah persatuan.

“Kami ormas yang diisukan, tidak resah. Karena itu berasal bukan dari pemerintah, tapi berasal dari pihak-pihak yang berusaha memecah belah,” tutur Ketua Annas Solo Raya, Tengku Azhar kepada Republika.co.id, Jumat (21/7) pagi.

Annas menduga pemberitaan tersebut dimunculkan oleh Syiah yang mengisukan Annas menjadi ormas yang akan dibubarkan pasca HTI. Terlebih selama ini, Annas menjadi ormas paling getol menyebarkan pemahaman anti-syiah yang telah ditolak keberadaannya di Indonesia.

“Beritanya berasal dari link yang tidak jelas asal usulnya. Setelah dicek, bisa dimungkinkan itu dari Syiah dan sekarang link-nya sudah dihapus. Selama kami benar dan berjalan sesuai koridornya kami tidak pernah takut,” kata Azhar.

Dilain hal, Tengku mengatakan, Annas menolak Perppu no 22 tahun 2017 tentang ormas. Menurutnya Perppu tersebut terkesan ditujukan pada ormas-ormas Islam yang dianggap kritis terhadap jalannya pemerintahan. Padahal, menurutnya, kegiatan-kegiatan ormas Islam bertujuan untuk menjaga Pancasila, Undang-Undang Dasar dan Bhineka Tunggal Ika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement