Rabu 19 Jul 2017 18:32 WIB

Bentrok di Yerusalem, Warga Palestina Terluka

Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa warga Palestina terluka, setidaknya satu dalam kondisi parah, ketika mereka terlibat bentrok dengan polisi di dekat tempat suci Yerusalem, setelah melaksanakan ibadah pada Selasa, demikian dilaporkan petugas kesehatan Palestina.

Seorang petugas rumah sakit mengatakan bahwa satu orang menderita luka parah di bagian kepala, akibat terkena peluru karet yang ditembakkan dari jarak dekat.  Namun seorang juru bicara polisi Israel, membantah pihaknya telah menggunakan peluru karet. Seorang ulama Muslim juga mengalami luka, kata saksi mata.

Ketegangan meningkat di sekitar kawasan itu, yang merupakan tempat suci bagi umat Muslim dan pengikut Yahudi.  Pada Jumat, dua polisi Israel ditembak mati oleh tiga pelaku di kawasan tersebut. Peristiwa itu merupakan kejadian paling serius dalam beberapa tahun belakangan.

Para pelaku berhasil dilumpuhkan oleh pasukan keamanan dan pihak berwenang Israel menutup sementara kawasan tersebut. Ketika dibuka kembali pada Ahad, alat pelacak logam telah terpasang di gerbang masuk kawasan tersebut, hal itu memicu kemarahan pihak pengikut Muslim.

 

Pejabat Israel mengatakan bahwa tindakan yang mereka terapkan itu bersifat permanen, namun banyak jamaah menolak untuk melewati pemeriksaan dan lebih memilih beribadah di luar kawasan. Layanan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa setidaknya 14 orang terluka dalam kekerasan pada Selasa itu.

Sebuah video yang diunggah di media sosial, menunjukkan cuplikan situasi di lokasi kejadian, ketika sejumlah orang melarikan diri dari sebuah bentrokan dan terdengar suara letusan yang keras.

Juru bicara polisi Israel, Luba Samri mengatakan bahwa setelah ibadah selesai, beberapa dari puluhan jamaah mencoba melempar batu dan botol ke arah petugas polisi, dua petugas mengalami luka ringan, katanya.

Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan bahwa para petugas polisi yang rutin melakukan patroli di Kota Tua Yerusalem menggunakan granat tangan ketika bentrokan, namun mereka tidak selalu dipersenjatai dengan peluru karet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement