Rabu 19 Jul 2017 11:39 WIB

Marawi akan Dibangun dengan Skema Keuangan Syariah

Rep: IDEALISA MASYARAFINA/ Red: Ilham Tirta
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.
Foto: Reuters
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, FILIPINA -- Wilayah Filipina selatan Mindanao ingin menggunakan skema dukungan keuangan Islam untuk mengumpulkan dana pemulihan dan membangun kembali Kota Marawi. Kota tersebut rusak parah disebabkan oleh bentrokan antara tentara Filipina dan kelompok yang terkait dengan teroris ISIS dalam hampir dua bulan.

Dilansir dari Gulf Times, Rabu (19/7), dijelaskan, skema semacam itu harus memungkinkan usaha rekonstruksi memperhatikan budaya dan warisan budaya Muslim di kota tersebut. Pemerintah akan membuka link untuk dukungan moneter dan partisipasi dari Timur Tengah.

Kerusakan di Kota Marawi sekarang cukup besar dan banyak bangunan dan sebagian besar infrastruktur terbengkalai, karena aktivitas pejuang ISIS dan artileri berat serta serangan udara oleh militer Filipina sebagai pembalasan. Sekitar 400 ribu warga sipil diyakini telah mengungsi.

Sejak Tentara Filipina berhasil mendorong pejuang ISIS dan mengusir mereka ke luar kota, pemerintah telah membuat rencana untuk pemulihan meski belum ada indikasi jelas kapan pertempuran tersebut akan berakhir. Namun, terlepas dari janji Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk memberikan 20 miliar peso (396 juta dolar AS) untuk rekonstruksi dan rehabilitasi Marawi, Otoritas Pengembangan Mindanao regional (Minda) mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengusulkan sebuah skema pembiayaan syariah untuk membangun kembali kota.

Romeo Montenegro, direktur promosi investasi, hubungan internasional dan urusan publik MinDA, mengatakan, pejabat dan banyak penduduk menginginkan sebuah skema keuangan yang "peka terhadap budaya daerah". Sebab, program rehabilitasi Kota Marawi akan mencakup struktur budaya dan sejarah kota.

Montenegro berpendapat, ada unsur utama dalam keuangan Islam yang spesifik untuk budaya Muslim. "Oleh karena itu, sebuah kendaraan yang sesuai dengan Syariah akan membantu penduduk dan perajin untuk bekerja dengan baik berdasarkan budaya dan praktik mereka," katanya.

Namun, ada beberapa rintangan dalam skema pemulihan keuangan Islam yang diusulkan untuk Kota Marawi, yang sebagian besar bersifat hukum. Filipina hanya memiliki satu bank syariah - Al Amanah Islamic Investment Bank Filipina - yang tidak beroperasi sebagai bank syariah penuh.

Negara ini memiliki piagam legislatif sendiri dan saat ini tidak memiliki kelonggaran dalam menciptakan kendaraan pendanaan baru dalam peraturan yang ada. Hal itu terjadi sejak anggota parlemen Filipina masih harus menerapkan kerangka umum yang telah lama ditunggu untuk perbankan syariah, pasar modal dan asuransi di negara ini.

Dengan tidak adanya kerangka kerja ini, undang-undang yang berlaku untuk perbankan konvensional harus dipertimbangkan untuk mengadopsi syarat dan ketentuan yang sesuai untuk pembiayaan pemulihan keuangan Islam di jalan partisipasi perbankan. Semua ini perlu mendapat persetujuan dari bank sentral Filipina, membuat dana pemulihan Islam bagi Kota Marawi merupakan proses yang panjang dan kompleks.

Oleh karena itu, MinDA menyerukan agar kerangka keuangan Islam segera diatur untuk mempersingkat waktu dan mempermudah proses menghasilkan skema keuangan khusus Islam untuk kota yang hancur tersebut. Dengan begitu, rekonstruksi Kota Marawi bisa menjadi "pilot" karena akhirnya mengadopsi landasan operasional untuk keuangan Islam di Filipina.

"Dan, yang terpenting, skema pendanaan semacam itu juga akan membuka jalan bagi negara-negara Timur Tengah untuk berpartisipasi dalam bantuan keuangan. Begitu kerangka perbankan Islam diterapkan, kami memiliki mekanisme khusus untuk menerapkan keuangan Islam secara penuh di Filipina," kata Montenegro.

Montenegro menambahkan, ini akan sangat memungkinkan untuk upaya rekonstruksi di Kota Marawi karena entitas dan investor di Timur Tengah Ingin menyalurkan lebih efektif dukungan mereka melalui lembaga keuangan Islam. Nilai dana rekonstruksi Islam belum jelas, namun kemungkinan besar akan mendekati apa yang telah diperkirakan oleh pemerintah. Bagaimanapun, ini akan menyertai program pinjaman darurat pemerintah untuk penduduk Kota Marawi dan pensiunan melalui sistem jaminan sosial negara tersebut.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement