Sabtu 24 Jun 2017 22:05 WIB

Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Rep: Agung Sasongko/ Red: Agung Sasongko
Palestina
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi, mengatakan konstitusi Indonesia mengamanatkan bahwa kemerdekaan itu adalah hak setiap bangsa, dan karenanya segenap rakyat Indonesia mendukung kemerdekaan penuh Palestina dari pendudukan negara asing.

Wahid Supriyadi menyampaikan itu saat didaulat memberi sambutan sebagai wakil negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia pada kegiatan International Al-Quds di Masjid Agung (Chatedral Mosque) kota Moskow.

KBRI Moskow dalam keterangan yang diterima Antara, Jumat malam, menyebutkan kegiatan International Al-Quds rutin diadakan tiap tahun pada hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan oleh lembaga Russia Muftis Council dan Religious Board of Muslims of the Russian Federation pimpinan Mufti Sheikh Ravil Gaynutdin.

Lebih lanjut Dubes Wahid Supriyadi mengatakan Indonesia berkomitmen tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum bangsa Palestina meraih kemerdekaannya.

 

Dihadapan ribuan jamaah shalat Jumat yang memadati masjid terbesar di Rusia tersebut, Dubes Wahid atas nama seluruh umat muslim di Indonesia juga menyampaikan selamat berpuasa Ramadhan dan Idul Fitri (Uraza Bayram) yang akan dirayakan hari Minggu 25 Juni nanti.

Dalam kegiatan tersebut, hadir Penasehat Presiden Palestina bidang Agama yang juga Hakim Agung Palestina Mahmud Al-Habbash, Dubes Palestina, Turki, Katar, Yaman, Yordania, Indonesia, Irak, Iran, Afghanistan, Djobouti, dan diplomat dari Aljier dan Saudi Arabia.

Dari 10 dubes, hanya tiga yang mendapat kesempatan memberi sambutan, yakni Dubes Palestina, Iran dan Indonesia. Sebelumnya, Ketua Dewan Mufti Rusia Sheikh Ravil Gaynutdin dalam sambutannya menjelaskan arti penting kegiatan "International Al-Quds Day" sebagai bentuk solidaritas umat Muslim terhadap perjuangan rakyat Palestina dan untuk menarik perhatian publik berkenaan isu kemanusiaan yang timbul dalam konflik Israel-Palestina.

Kegiatan ini, lanjut Sheikh Ravil, menggaris bawahi perlunya menemukan cara bagi penyelesaian damai perselisihan ini melalui upaya bersama seluruh masyarakat internasional.

Sheikh yang berusia 57 tahun tersebut juga menegaskan kembali posisi pemerintah dan rakyat Rusia adalah tidak berubah sejak zaman Soviet yakni Palestina harus diakui masyarakat dunia sebagai negara berdaulat dengan ibukota di Jerussalem.

Dikatakan dewasa ini Jerussalem adalah kota dimana umat Muslim tinggal di bawah berondongan senjata tentara Israel. Berbagai berita tragis dari Timur Tengah, berbagai konflik terus berlanjut.

Menurut Sheikh Ravil Gaynutdin, ketidakadilan yang berlangsung di Jerussalem dimana umat Muslim tidak mendapat akses bebas untuk shalat di masjid Aqsa atau masjid lain, adalah dosa besar.

Kegiatan International Al-Quds Day dilanjutkan dengan shalat Jumat berjamaah dengan khatib Penasehat Presiden Palestina bidang Agama yang juga Hakim Agung Palestina Mahmud Al-Habbash. Usai shalat Jumat diumumkan berakhirnya bulan Ramadhan di Rusia adalah tanggal 24 Juni 2017 dan Shalat Id akan dilaksanakan hari Minggu, 25 Juni pada pukul 07.00 pagi waktu Moskow.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, shalat Id dalam rangka perayaan "Uraza Bayram" (Idul Fitri) diperkirakan dihadiri puluhan ribu umat Muslim yang tumpah ruah hingga ke jalanan sekitar Masjid Agung Moskow yang berkapasitas 10.000 orang tersebut.

sumber : Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement