Rabu 31 May 2017 16:30 WIB

Menggembirakan, Perkembangan Pendidikan Islam di Austria

Muslim Austria
Foto: Onislam.net
Muslim Austria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentuk lain dari hubungan baik Austria dan Islam dalam catatan sejarah ialah kebebasan berserikat yang dimiliki umat Islam. Muslim Austria memiliki komunitas resmi, yakni Komunitas Iman Islam (IGGIO) yang didirikan pada  1912. Organisasi ini mengelola hubungan umat Muslim dengan negara termasuk pengajaran Islam dan juga tenaga pendidiknya.

IGGIO juga diberikan izin mengumpulkan pajak rumah ibadah, tapi mereka tidak melakukannya. IGGIO pernah menghadiri Konferensi Imam Eropa Juni 2003 dan setelahnya di April 2005 mereka menyelenggarakan konferensi Imam Austria yang membahas Islam di Austria.

Meksipun IGGIO diakui secara nasional, muncul berbagai asosiasi yang mewakili tiap-tiap masjid. Pada 1990 sekitar 80 komunitas masjid atau asosiasi ada di Austria. Saat ini terhitung lebih dari 200 kmunitas masjid tumbuh di Austria.

Untuk perkara keagamaan secara umum, ada Otoritas Agama Islam. Otoritas Agama Islam berdiri pada 1979 yang berfungsi sebagai perwakilan agama dan spiritual umat Islam.

Selain badan keagamaan Islam resmi, di Austria juga muncul ormas yang didirikan perorangan, seperti yang didirikan mualaf Austria Muhammad Abu Bakr Muller dengan nama Pemuda Muslim Austria yang didirikan akhir 1990.

Organsasi ini berkembang di seluruh Austria dan dekat dengan IGGIO. Mereka mendeklarasikan sebagai kaum muda Muslim yang independen, multietnis, konstitusional, dan berbahasa Jerman.

Pendidikan

Berbicara pendidikan Islam di Austria, kondisinya pun cukup menggembirakan. Asosiasi komunitas masjid berlomba-lomba membuat sekolah. Secara umum, pendidikan Islam di Austria dikelola oleh Islamic Center. Dimulai dengan didirikannya Akademi Islam di Wina pada 1998 dan Al Azhar tahun 2000.

Namun, beberapa dekade kemudian, sejumlah negara Islam menyokong pendanaan sekolah-sekolah Islam. Di Austria, hukum memperbolehkan sponsor negara lain sebatas kegiatan keagamaan dan pendidikan, mereka dilarang mendanai kegiatan politik.

Selain Mesir, negara yang sering mensponsori mereka adalah Turki. Berbagai organisasi kemanusiaan Turki mendanai pendidikan Islam di Austria.

Selain sponsor negara lain, Pemerintah Austria menjamin siswa mendapatkan pendidikan sesuai agamanya masing-masing. Pemerintah juga menyediakan dana untuk pengajaran Islam di sekolah negeri sejak  1983. Siswa Muslim pun diberikan hak libur sekolah saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement