Jumat 19 May 2017 09:03 WIB

Berapa Hari yang Diharamkan Puasa dalam Setahun?

Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim dan buka puasa bersama 500 anak yatim dan dhuafa
Foto: dok Yatim Mandiri
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim dan buka puasa bersama 500 anak yatim dan dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ramadhan 1438 H  beberapa hari lagi tiba. Sudah seharusnya sebelum Ramadhan tiba, mereka yang punya utang puasa Ramadhan tahun lalu, segera melunasi utang tersebut.

Bagaimana kalau masih ada utang puasa, sementara Ramadhan beberapa hari lagi tiba? Atau, bahkan Ramadhan besok tiba, sementara  masih punya utang puasa satu hari, misalnya? Bolehkah melaksanakan qadha (pengganti  puasa) satu hari menjelang bulan Ramadhan?

“Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah boleh, bahkan wajib. Artinya, utang puasa harus dilunasi sebelum Ramadhan berikutnya tiba. Jadi, kalaupun besok Ramadhan tiba dan kita masih punya utang puasa satu hari, laksanakan qadha puasa pada hari itu juga,” kata Ustadz Asep Abdul Wadud saat mengisi pengajian guru Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/5).

Ada yang mengatakan, tidak boleh melakukan ibadah puasa pada hari tertentu. Sehingga, kalaupun punya utang puasa, tidak boleh meng-qadha-nya pada hari itu.

Terhadap pendapat tersebut, Ustadz Asep Abdul Wadud membantahnya. “Hanya lima hari dalam setahun yang diharamkan berpuasa. Yakni, tanggal 1 Syawal (Iedul Fitri), 10 Dzulhijjah (Iedul Adha) dan 11-13 Dzulhijjah (Hari Tasyriq),” ujar Asep.

 Di luar lima hari tersebut, kata Asep, umat Islam boleh berpuasa. “Apalagi  menjelang Ramadhan dan kita masih punya utang puasa, berapa hari pun yang tersisa menjelang Ramadhan, utang tersebut harus segera dibayar,” tegas Asep Abdul Wadud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement