Selasa 16 May 2017 09:31 WIB
Sumbangsih Ilmuwan Muslim

Saliunzaman Siddiqiu Bapak Kimia Holarrhena

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
 Ilmuwan Muslim penemu optik (ilustrasi).
Foto: emel.com
Ilmuwan Muslim penemu optik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salimunzaman Siddiqui dianugerahi sebagai Bapak Kimia Holarrhena 1966 pada konferensi di Universitas Praha, Cekoslowakia. Penemuannya ini adalah sebuah senyawa obat disentri dari tanaman Holarrhena antidysenterica. Penelitian tentang senyawa kimia Holarrhena dia tuangkan dalam 18 makalah penelitiannya.

Selain dua tanaman obat-obatan tersebut, tokoh yang mahir ilmu sastra Lucknow  turunan dari ayahnya, Syekh Muhammad Zaman, ini juga meneliti pohon neem. Pohon dengan tinggi rata-rata 15 meter dan diameter hingga 20 meter ini diteliti hingga menghasilkan 15 makalah penelitian.

Dari penelitan pohon neem, dia menemukan bahan kimia penting dan mampu mengisolasi tiga triterpenoid yang disebut nimolicine, nimoline, dan 17 B hydroxyazadiradine. Proses ini melibatkan penggalian komponen yang tidak larut dalamair dengan eter, eter bensin, etil asetat, dan alkohol encer.

Proses ini menghasilkan nimbin, nimbinin, dan nimbidin. Siddiqui mengidentifikasi nimbidin sebagai bahan aktif antibakteri utama dan banyak ditemukan dalam minyak nimba, terutama di pohon Neem. Senyawa ini berfungsi sebagai insektisida alami. 

Siddiqui mendapatkan penghargaan Order of the British Empire atas temuan revolusionernya pada 1946. Dia juga menemukan unsur anthelmintik, antijamur, antibakteri, dan antiviral dari pohon neem.

Penelitian peraih gelar BA dari Universitas Muslim Aligarh 1919 ini, yang terkenal lainnya adalah penemuan tinta pemilu. Saat itu dia diminta untuk membuat tinta untuk digunakan dalam pemilihan agar tidak ada pemilih yang memberikan suara ganda.

Shanti Saroop Bhatnagar mengirim sampel berisi perak klorida yang dapat menempel pada kulit, tetapi tidak bertahan lama. Kemudian, Siddiqui memperbaikinya dengan menggunakan perak bromida dan warnanya pun meningkat. 

Penemuannya ini diujicobakan kepada delapan anggota komisi pemilu di ujung jari mereka dan langsung membekas. Hingga saat ini, tinta tersebut masih digunakan di Pakistan dan India.

Di Pakistan, dia mengerjakan proyek desulfurisasi batu bara dan mengekstraksi insektisida sebagai produk sampingan. Dia juga menemukan cara untuk mengekstrak besi dari daerah Kalabagh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement