Jumat 05 May 2017 15:17 WIB

Aa Gym: Terpenting bukan Putusan Hakim tapi Ridho Allah SWT

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym
Foto: Mahmud Muhyidin
Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, KH Abdullah Gymnastiar, memberikan tausyiah saat Aksi 55 di Masjid Istiqlal. Dalam tausyiahnya, ia mengingatkan aspek terpenting dari aksi yang selama ini telah dilakukan.

"Saudara, yang terpenting bukan putusan hakim, yang terpenting kita menerima ridha Allah SWT," kata pria yang akrab disapa Aa Gym, Jumat (5/5).

Untuk itu, Ia menekankan, masyarakat yang ikut jangan sampai sudah jauh-jauh datang, tapi niat dan perilakunya salah. Karenanya, Aa Gym berharap, peserta Aksi 55 tidak cuma minta keadilan ke hakim, tapi tuntut ke diri sendiri.

Selain itu, Aa Gym merasa terlalu tinggi jika aksi-aksi perjuangan ini diberi nama Aksi Bela Islam. Menurut Aa Gym, Islam telah sempurna sejak diturunkan Allah SWT dan tidak perlu pula dibela, jadi aksi yang ada menuntut keadilan bagi manusianya.

"Pastikan perjuangan kita tidak lebay (berlebihan), sehingga orang lain bisa melihat indahnya Islam," ujar Aa Gym.

Ia turut berpesan empat manfaat yang harus didapat seperti harus bertambah imannya dan harus jadi amal soleh. Selain itu, aksi-aksi harus bisa dijadikan sebagai ladang dakwah dan harus bisa meningkatkan kemampuan kendalikan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement