Jumat 28 Apr 2017 13:22 WIB

Haru yang Menderu Kalbu

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Handayani Patrianti
Foto: Dok. Pribadi
Handayani Patrianti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun hobinya traveling, awalnya tak terbersit di hati Handayani Patrianti untuk menekuni bisnis travel, khususnya travel umrah dan haji, dan wisata halal. Namun profesinya sebagai pramugari Mandala Airlines selama tujuh tahun (2000-2007) mengubah jalan hidupnya.

“Setelah saya resign dari Mandala karena hamil, banyak teman yang menanyakan ke saya tentang tiket. Hal ini mendorong saya untuk mencoba bisnis travel. Awalnya, pada 2009, saya hanya menangani ticketing. Kemudian, pada 2011 saya mulai  merambah ke perjalanan dinas sejumlah lembaga, termasuk kunjungan kerja DPR dan DPRD ke beberapa negara,” ujar wanita  kelahiran 23 November 1980 itu saat berbincang dengan Republika di Sofyan Hotel Betawi Jakarta, Jumat (21/4).

Managing Director  PT  Rafa Lintas Cakrawala Tours & Travels itu menambahkan, dalam kurun waktu tiga tahun,  travel yang dimiliki dan dipimpinnya melayani kunker DPR dan DPRD ke sejumlah negara, antara lain Argentina, Spanyol, Brazil, Australia dan beberapa negara Eropa. “Untuk mendapatkan proyek tersebut, pada awalnya melalui bidding (tender). Namun  kalau mereka puas dengan servis yang kita berikan, biasanya mereka akan memakai jasa perusahaan kita lagi untuk kunker berikutnya,” tutur istri Fahri Ansori itu.

Sejak awal Anti – panggilan karib Handayani Patrianti --  selalu menangani sendiri group yang memakai jasa travelnya. “Hal itu saya lakukan untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh group tersebut,” kata ibu dua anak, Raditya Aulia Pasha dan Renata Ayesha Fatima.

Hal itu pun dilakukan oleh Anti setelah travelnya mendapatkan izin menyelenggarakan ibadah umrah pada 2014. “Pada tahun 2012/2013 saya sudah mulai membawa jamaah umrah, namun masih melalui konsorsium. Sejak mendapatkan izin umrah pada tahun 2014, saya selalu membawa sendiri jamaah umrah travel saya. Hal itu saya lakukan agar jamaah umrah saya betul-betul mendapatkan pelayanan sebaik mungkin, baik saat berada di Tanah Air maupun selama berada di Tanah Suci,” kata alumnus London School of Public Relation (LSPR).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement