Senin 24 Apr 2017 19:39 WIB

Abu Bakar Tetap Mengimani Isra Mi'raj Meski Saat Itu di Luar Logika

Rep: Sri Handayani/ Red: Ilham
Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin
Foto: NET
Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isra Mi’raj adalah peristiwa yang kasat mata. Tak heran, banyak orang tak percaya akan kejadian ini. Banyak yang mempertanyakan, bahkan menganggap Muhammad SAW gila.

Abu Bakar ash-shiddiq merupakan sahabat yang pertama kali mengimani Isra Miraj. Dalam sebuah riwayat disebutkan, orang-orang datang berbondong-bondong kepada Abu Bakar ash-shiddiq karena mendengar cerita perjalanan malam Nabi Muhammad SAW.

Lihat apa yang diucapkan temanmu (Muhammad),” ujar salah satu di antara mereka.

Apa yang Beliau ucapkan?” tanya Abu Bakar.

Orang-orang bercerita, Nabi Muhammad SAW mengaku telah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis. Ia diangkat ke langit hanya dalam satu malam. “Jika memang Beliau yang mengucapkan, maka sungguh itu berita benar, sesuai yang Beliau ucapkan. Karena Beliau adalah orang yang jujur,” kata Abu Bakar.

Abu Bakar tak banyak bertanya. Ia mengimani Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang amanah dan jujur.

Di kemudian hari, peristiwa itu dikenal dengan Isra Mi'raj. Peristiwa sakral itu terdiri dari rangkaian Nabi Muhammad SAW menaiki burak hingga langit ke tujuh. Ia juga mengalami perjalanan ke Masjid al-Aqsa.

Para ilmuwan modern menemukan bahwa kecepatan cahaya merupakan pergerakan tercepat yang pernah tercatat dalam sejarah ilmu sains. Berabad-abad sebelumnya, umat Islam telah mengenal burak, yang berarti kilatan cahaya, yang mengantarkan Nabi Muhammad SAW menjalani Isra Mi'raj.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement