Ahad 23 Apr 2017 22:20 WIB

MUI Gandeng Transmart Kembangkan Ekonomi Umat

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) menabuh bedug saat membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) menabuh bedug saat membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat melakukan MoU dengan Transmart Carrefour yang dimiliki oleh pengusaha Chairul Tanjung pada Sabtu (22/4) malam. Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengembangkan usaha kecil menengah milik rakyat.

Ketua Komisi pemberdayaan Ekonomi Umat MUI sekaligus Ketua Pelaksana Kongres, Azrul Tanjung mengatakan MUI akan menjadikan Transmart sebagai Distribution Center (DC) atau pusat distribusi barang yang akan dijual di warung milik umat.

"Jadi komisi pemberdayaan ekonomi umat sudah melakukan MoU dengan Transmart milik Pak Chairul Tanjung. Nah kita akan mendorong warung-warung atau mini market milik warga atau pun ormas,"  ujarnya saat berbincang dengan Republika.co.id di sela-sela Kongres Ekonomi Umat (KEU) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Ahad (23/4).

Dengan kerja sama tersebut, kata dia, warung-warung usaha milik umat akan mampu bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Pasalnya, nantinya warung-warung tersebut akan mendapatkan harga khusus serta akan mendapatkan produk yang lebih bervariasi.

Apalagi, menurut dia, pengusaha umat tersebut nantinya juga akan diberikan pelatihan cara mengatur keuangan dan sejumlah pelatihan lainnya. "Kita juga upayakan dengan Transmart kita akan memasarkan produk UKM (usaha kecil menengah). Produk-produk yang selama gak bisa naik ke pasar," ucapnya.

Ia menambahkan, usaha-usaha milik umat tersebut nantinya akan dibina agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun global. Artinya, produk-produk milik unat akan berpeluang untuk diekspor keluar negeri.

"Kita juga membangun mitra startegis dengan pengusaha besar, yaitu kerjasama yang saling menguntungkan. Artinya berposisi sejajar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement