Jumat 21 Apr 2017 11:15 WIB

Maarif Institute Bawa Pesan Keragaman Hadapi Radikalisme pada Siswa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agus Yulianto
Pembina Yayasan Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pembina Yayasan Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Maraknya radikalisme di tingkat pelajar, membuat Maarif Institute bersama dengan Cameo Project ingin memberdayakan generasi muda melalui pelatihan konten video positif. Tentunya, dengan tidak melupakan nilai keragaman dan toleransi yang berujung kepada dampak sosial yang luar biasa hebatnya. Pelatihan ini diadakan di lima kota di Indonesia.

Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhd. Abdullah Darraz mengatakan, maraknya isu sosial seperti kebencian, xenophobia, dan ekstremisme yang menerpa generasi muda Indonesia di era digital, juga menjadi salah satu landasan awal inisiasi ini. Dengan tujuan menyebarkan kesadaran toleransi juga empati melalui konten positif, Maarif Institute berkerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Cameo Project mengadakan seminar dengan tema pentingnya toleransi di tengah keragaman untuk siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA)/ sekolah menengah kejuruan (SMK).

Abdullah menyebutkan, Maarif Institute dan Cameo Project akan mengunjungi kota-kota besar di Indonesia dengan memberikan lokakarya produksi video kreatif, dari cara bagaimana membuat video dengan narasi positif, tips memasarkan channel YouTube, hingga trik mengedit video kepada pelajar SMA/SMK di lima kota besar di Indonesia (Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang).

“Program ini merupakan upaya kreatif Maarif Institute untuk terus melakukan upaya konter terhadap fenomena radikalisme di kalangan anak muda. Upaya ini merupakan lanjutan dari program besar Maarif Institute yang sudah kami lakukan sejak 2011 lalu bersama dengan Kemendikbud,” katanya di sela-sela pembukaan lokakarya Maarif Institute, di Jakarta, Jumat (21/4).

Dirjen pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menyambut baik kegiatan positif yang digelar organisasi masyarakat sipil seperti Maarif Institute yang telah melakukan kampanye positif di media sosial dalam upaya memperkuat kebinekaan di kalangan pelajar. Ia menyebut, program ini juga sekaligus sebagai bentuk sinergi yang baik antara Maarif Institute dan Kemendikbud untuk bergotong royong melindungi peserta didik dari pengaruh lingkungan sosial yang tidak sehat dengan memberi mereka kemampuan literasi media yang yang baik.

"Upaya kreatif ini diharapkan juga dapat memperkaya dan memperkuat program gerakan literasi sekolah melalui pendekatan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler.” ujarnya.

Acara dimulai di Jakarta pada Jumat (21/4) hingga Sabtu (22/4) esok di Kantor Kemendikbud. Kemudian empat kota lainnya yaitu Yogyakarta (19-20 Mei 2017), Bandung (28-29 Juli 2017), Surabaya (22-23 September 2017), dan Semarang (10-11 November 2017).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement