REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Jam'iyatul Islamiyah (JI) menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. JI bermaksud mengundang Menag untuk hadir dalam halal bi halal yang adakan diadakan pada Syawal mendatang.
Mereka yang hadir antara lain Aswin R Yusuf, Imam Suprayogo, Azhar Arsyad, Sunyoto, Gumilar, HM Ridwan Nasir, Syaiful Akhyar, Siswanto Masruri dan Ari Permadi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Jamiyatul Islamiyah Imam Suprayogo mengatakan, JI kini mempunyai kepengurusan di 19 provinsi. "Kegiatan utama kami adalah ngaji Alquran yang dibimbing oleh pembina JI Dr KH Aswin R Yusuf, seorang mantan dokter bedah," ujar mantan Rektor UIN Malang tersebut, Jakarta, kemarin.
"Saat ini ada hampir 500 guru besar dari berbagai kampus, baik umum maupun agama yang menjadi anggota. Selain itu ada pula beberapa kalangan, seperti pengusaha dan birokrat yang ikut acara dan kegiatan JI," tambahnya.
Imam mengaku, kalau anggota JI juga berasal dari berbagai latar belakang ormas, antara lain: NU, NW, Muhammadiyah, Tarbiyah Islamiyah, Al-Irsyad, DDI, Al-Wasliyah dan lainnya. "Ada pula yang dari Ahmadiyah. Ini lah kekhasan Jam'iyah kami," tutur Imam.
"Kami mempunyai semacam semboyan: Bersaudara dalam Beragama. Dan kini, ada pula anggota kami dari beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei dan Kyoto (Jepang). Saat ngaji beberapa waktu lalu, Ketua Komisi 8, Komisi 9 dan Ketua Komisi 10 ikut ngaji dan menyatakan tertarik dengan metode ngaji kami," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag yang didampingi Kapus 1 Balitbang dan Diklat, Direktur Urais dan Sesmen Khorul Huda, berdiskusi dengan Pembina JI, Dr KH Aswin R Yusuf, tentang berbagai persoalan keagamaan, mulai dari baitullah, fiqih, politik, haji dan lain sebagainya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
