Jumat 31 Mar 2017 05:29 WIB

Menag Apresiasi 34 Tahun Kiprah Penerbit Mizan

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
Foto: ROL/Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbit Mizan merayakan ulang tahunnya yang ke-34. Berdiri tahun 1983 atas gagasan beberapa mahasiswa, Mizan terus berkiprah dalam dunia penerbitan buku. Selain buku keislaman, juga buku umum, dan bahkan novel.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi kiprah penerbit yang berkantor di Bandung itu. Menurutnya, 34 tahun bagi sebuah penerbit adalah usia yang sudah tidak muda lagi, meski juga bukan tua.

"Mizan telah menunjukkan betapa pentingnya sebuah bangsa memiliki lembaga, pranata, penerbit buku. Sebab, buku adalah jendela dunia, dan buku terbitan Mizan sangat bermakna menambah wawasan saya dan kita semua," kata Lukman saat memberikan sepatah kata pada acara Milad Mizan ke 34, di Wisma serbaguna, Pintu 1 Senayan, Jakarta, kemarin.

Secara khusus, Lukman juga mengapresiasi Haidar Bagir selaku pendiri Mizan. Dia menilai, Haidar adalah sosok produktif dalam menulis, utamanya terkait tema yang berdimensi batiniah.

Menurut Lukman, ada dua pola hubungan manusia dengan Tuhan. Pertama, pendekatan fiqhiyah yang menitikberatkan pada hubungan hamba dengan Tuhan, penyembah dengan Yang Disembah. Kedua, pola tasawuf, di mana hubungannya antara para pencinta dengan Yang Dicintai.

"Haidar Bagir banyak menulis pada pola kedua ini, tentang hubungan antara yang mencintai dan Yang Dicintai," papar Menag.

Lukman berharap Mizan bisa terus berkembang dalam memberikan keseimbangan pemikiran. Karena, Islam yang berkembang di Indonesia adalah Islam Wasathiyah yang tidak hanya hidup di tengah keragaman, tapi sekaligus mengayomi keragaman agar hidup semakin baik.

"Semoga Mizan terus berjaya, dan terus melahirkan karya-karya mencerdaskan kehidupan bangsa. Mudah-mudahan semua yang dilakukan Mizan senantiasa diberkahi Allah SWT," harapnya.

Pemimpin Mizan Abdillah Toha mengatakan, sejak berdiri pada tahun 1983, Mizan senantiasa berusaha menyuguhkan konten-konten yang bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi masyarakat. Awalnya, Mizan hanya menerbitkan 30 judul buku dan kini sudah meluncurkan lebih kurang 600 buku pertahunnya dan sekarang ini sudah memiliki 15 anak cabang.

Selain buku, Mizan juga merambah kiprahnya pada berbagai pengemasan konten dalam bentuk digital, audio visual, dan juga film. Sesuai dengan namanya 'Mizan' yang bermakna timbangan, lanjut Abdilllah, Mizan terus berusaha untuk menjadi penyeimbang bagi semua dan menyajikan informasi dari berbagai sudut pandang.

Milad 34 tahun Mizan dimeriahkan dengan orasi kebangsaan yang disampaikan oleh Buya Ahmad Syafii Maarif. Mizan juga meluncurkan kembali buku karya Buya Syafii yang berjudul "Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara, Studi tentang Perdebatan Konstituante". Buku yang merupakan disertasi penulisnya itu berisi pesan tentang pentingnya Pancasila bagi Indonesia.

"Selain itu, diluncurkan juga buku terbaru karya Haidar Bagir selaku Dirut Mizan Group yang berjudul Islam Tuhan, Islam Manusia : Agama dan Spritualitas di Zaman Kacau," kata Abdillah.

"Peluncuran juga sekaligus memperingati usianya yang ke-60 tahun," tambahnya.

Acara Milad 34 Mizan ini dipandu oleh Prabu Revolusi, salah satu penulis buku yang diterbitkan Mizan dengan judul "Secangkir Kopi Inspirasi". Selain itu, ada juga Sri Izzati penulis buku "Kado untuk Ummi", dan Pidi Baiq penulis buku Dia adalah Dilanku yang terbit pada tahun 1990.

Tampak hadir juga dalam Milad ini, Mendikbud, Komaruddin Hidayat, dan Seto Mulyadi.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement