Ahad 26 Mar 2017 23:00 WIB

Gandeng Kementerian, Muslimat NU Dorong Penanggulangan Kemiskinan di Desa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indarparawansa membuka Rapminas di Sentul, Bogor (25/3)
Foto: dok istimewa
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indarparawansa membuka Rapminas di Sentul, Bogor (25/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Tujuannya, mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan di pedesaan karena dua kementerian dinilai strategis meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi masyarakat di desa.

"Harapannya, kemitraan ini bisa memberi multiplier effect terhadap penurunan angka kemiskinan di desa, utamanya oleh Muslimat NU yang basisnya sebagian besar di desa," kata Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, disela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat NU di Bogor, lewat rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/3).

Khofifah menuturkan, warga nahdliyin banyak masuk kategori miskin dan terbelakang, umumny yang tinggal di pedesaan yang memiliki aksesibilitas endah. Hal itu, tidak cuma terhadap layanan dasar berupa pendidikan dan kesehatan, namun lapangan kerja, sumber ekonomi, informasi, transportasi dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, ia optimis penguatan jejaring yang dilakukan Muslimat NU mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Khofifah meyakini, masyarakat desa memiliki kemampuan, hanya saja pemberdayaan yang dilakukan saat ini masih parsial dan belum komprhensif hulu sampai hilir.

Hal itu, lanjut Khofifah, membuat usaha yang dilakukan belum menyentuh pokok masalah. Ia berpendapat, disparitas jumlah penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan tidak lepas dari kesenjangan ekonomi. Maka itu, persoalan ini dirasa harus segera diselesaikan agar disparitas tidak semakin tinggi.

"Memang faktanya gap antara kota dan desa, secara ekonomi masih sangat besar. Karenanya, dalam Rapimnas ini Muslimat NU berkomitmen ikut membantu percepatan penanggulangan kemiskinan di desa," ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, kerjasama yang dilakukan Muslimat NU dengan Kemendes PDTT, bertujuanme maksimalisasi penggunaan dana desa yang notabene domain Kemendes PDTT. Harapannya, dana desa yang digulirkan pemerintah bisa tepat sasaran dan memiliki daya ungkit dalam pemanfaatannya.

Sedangkan, kerjasama yang dilakukan dengan Kementan mendasarkan pada fakta kalau komoditas pangan memiliki pengaruh terbesar terhadap konsumsi bagi keluarga miskin dibanding komoditas non pangan. Khofifah berharapm ikhtiar Muslimat NU untuk bangsa bisa membawa berkah untuk Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya.

Sementara, Mentan Amran Sulaiman berdialog dengan 34 Pimpinan Wilayah (PW) dan 180 cabang berprestasi, usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Muslimat NU. Dalam acara tersebut, Amran memberikan bantuan 38 traktor tangan.

Selain itu, terdapat bantuan lain berupa Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) dan bibit cabai ke masing-masing Pimpinan Wilayah Muslimat. Amran berharap, bantuan tersebut dapat mewujudkan cita cita pemerintah yaitu menciptakan kedaulatan pangan.

"Dalam waktu dua minggu, paling lama satu bulan, traktor akan kami kirimkan ke semua pimpinan wilayah Muslimat NU. Sementara, untuk bibit cabai tinggal ambil sesuai kebutuhan di masing-masing wilayah," kata Amran. (Wahyu Suryana)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement